Rumah Bercat Pink di Swiss Ini Benteng Militer
NYON (RIAUMANDIRI.co) - Siapapun tidak akan menyangka, rumah bercat pink di Swiss ini adalah sebuah benteng militer. Traveler yang liburan ke Swiss, bisa mampir ke benteng ini.
Sewaktu Perang Dunia II, Swiss menjadi salah satu negara yang ikut terlibat. Di sekitar garis pertahanan Toblerone, ada satu bangunan rumah yang disulap menjadi sebuah benteng pertahanan terhadap serangan musuh. Benteng ini diberi nama Villa Rosa.
Sepintas dari luar, tidak ada yang aneh dengan rumah berlantai 2 dan bercat pink ini. Tampak tidak berbahaya, dan tidak memberikan ancaman apapun. Tapi tunggu sampai traveler masuk ke dalamnya, senjata artileri lengkap, plus senapan mesin, dan meriam sudah siap sedia untuk ditembakkan ke arah lawan
Dilihat dari Situs Resmi Pariwisata Kota Nyon, Jumat (23/9/2016), Villa Rosa termasuk dari 12 benteng rahasia yang diibangun Swiss selama Perang Dunia II berlangsung. Benteng ini terletak di Garis Pertahanan Toblerone sepanjang 10 Km, tepatnya ada di Route Suisse 6, Gland 1196 di dekat Kota Nyon, sekitar 25 Km dari Kota Jenewa, Swiss.
Sejarahnya, Villa Rosa dibangun pada tahun 1940. Benteng rahasia ini sengaja di cat pink, agar tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak musuh. Di balik cat pinknya, Villa Rosa dibangun dari tembok beton yang sangat tebal. Konon, benteng ini tahan terhadap ledakan nuklir.
Persenjataan militer lengkap juga tersedia di dalamnya. Pintu garasi Villa Rosa yang berwarna hijau, bila dibuka akan keluar 2 meriam besar yang siap ditembakkan. Seakan belum cukup, ada satu meriam lagi yang tersembunyi di balik daun jendela di lantai 1 rumah. Senapan mesin juga tersedia di balik tembok tebal Villa Rosa. Bahkan, jendela di lantai 2 Villa Rosa juga palsu. Itu hanya cat biasa yang dilukiskan di atas tembok beton. Benar-benar menipu!
Setelah perang usai, bangunan benteng Villa Rosa ini masih tetap dipertahankan. Sejak 2006, Villa Rosa difungsikan sebagai museum. Traveler yang liburan ke Swiss, bisa menengok benteng rahasia ini untuk mengenang kedahsyatan Perang Dunia Kedua yang menimbulkan banyak korban jiwa.(dtk/ivn)