Wawako: Tabuik Tradisi Budaya, Bukan Syiah
Pariaman (RIAUMANDIRI.co)- Wakil Wali Kota Pariaman, Sumatera Barat, Genius Umar, menyatakan pesta budaya Hoyak Tabuik Piaman yang digelar pemerintah setempat setiap tahun bukan untuk mengenalkan paham Syiah melainkan sebuah tradisi kebudayaan masyarakat setempat.
"Pesta Tabuik merupakan agenda rutin pariwisata Kota Pariaman yang diselenggarakan demi meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu," kata dia dalam rapat koordinasi panitia Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2016,di Pariaman, Kamis (22/9).
Ia menyebutkan selama ini memang masih ada masyarakat yang menganggap dan menilai tradisi tabuik merupakan suatu kegiatan yang mengarah kepada paham Syiah dan dianggap berlawanan dengan nilai keislaman.
Bahkan ia mengaku menemukan salah satu akun facebook yang menyatakan tradisi tersebut mengarah kepada syiah dan berlawanan dengan agama Islam.
"Setelah saya amati akun facebook tersebut bukan merupakan warga Kota Pariaman melainkan dari daerah luar, sehingga dinilai tidak memahami secara penuh makna Tabuik Piaman itu sendiri," jelasnya. Ia meminta masyarakat setempat agar tidak terpengaruh dengan hal tersebut yang dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Efendi Jamal, mengatakan pesta Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2016 akan dimulai 2 hingga 16 Oktober 2016.
Pada hari pertama pemerintah bersama panitia akan menyelenggarakan prosesi 'maambiak tanah' untuk Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang.
"Sebelum ritual maambiak tanah, pada malam 1 Muharam atau 1 Oktober diawali dulu dengan tablik akbar," kata dia. Penyelenggaraan tabuik 2016 sendiri akan dipusatkan di Pantai Gandoriah. Pihaknya menyebutkan kegiatan pariwisata tersebut dibentuk berdasarkan Peraturan Walikota (Perwako) Pariaman Nomor: 373/556/2016 tentang pembentukan panitia pelaksana pesona hoyak tabuik piaman 1438 hijriyah/2016. (ant/azw)