Perantau Minang Dukung Event Pesona Budaya Minangkabau
Batusangkar (RIAUMANDIRI.co)- Perantau Minang dan pelaku wisata mendukung penuh event Pesona Budaya Minangkabau yang digelar Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Perantau Minang bahkan ingin menjadikan Festival Budaya Minangkabau tampil lebih mendunia dan berskala internasional, kata Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Kamis (22/9).
Bupati menyampaikan kegiatan yang semula bernama Pagaruyung Fair ini digelar pada 23 sampai 29 Oktober 2016 dan dipusatkan di Istano Basa Pagaruyung dengan berbagai acara kesenian budaya Minangkabau.
"Awalnya konsep acara seputar daerah di Sumbar saja, namun para perantau, tokoh masyarakat dan pelaku wisata meminta iven ini diperbesar menjadi skala internasional dengan melibatkan perantau Minang dan Sumando se-Indonesia," katanya.
Bupati menjelaskan, pada acara pembukaan direncanakan dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla dilakukan spektakuler dengan penampilan Tari Kolosal, talempong pacik terbanyak, tari rantak di atas piring sebanyak 100 orang, dan 1.000-an orang bundo kanduang membawa jamba (makanan).
"Semua penampilan tersebut kita upayakan dapat masuk Museum Rekor Indoneia (MURI)," harap Irdinansyah.
Dalam acara yang bertajuk internasional itu juga akan digelar seminar Saudagar Minang dan Seminar Budaya Minangkabau.
Bupati menuturkan acara Baralek Gadang Sumatera Barat itu akan dipusatkan di Istano Basa Pagaruyung selama satu minggu dan Lapangan Cindua Mato Batusangkar, sedangkan untuk masyarakat dibuka bazar murah dan pameran setiap hari dengan berbagai kuliner masakan Minang dari kabupaten/kota di Sumbar.
Disebutkan, Festival Budaya Minangkabau akan digelar pada 27 sampai 29 Oktober, sebelumnya digelar acara alek nagari Pacu Kuda pada 23 dan 24 Oktober, dan Galanggang Silih Baganti (GSB) pada 25 dan 26 Oktober, serta terakhir ditutup dengan acara Pacu Jawi pada 29 Oktober 2016.
Sementara itu, Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra menyampaikan untuk memajukan pariwisata dibutuhkan promosi yang maksimal sehingga kegiatan ini perlu dimasukan ke dalam kalender pariwisata nasional.
Ia menyebut daerah Tanah Datar dianugerahi keindahan alam, budaya, dan seni yang banyak sehingga perlu dikembangkan untuk memajukan pariwisata di daerah ini.
Ia menjelaskan, dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata, pemerintah daerah perlu melakukan pengembangan sarana dan prasarana serta promosi wisata secara bertahap.
"Kita berharap masyarakat dapat meramaikan kegiatan pesona budaya Minangkabau ini sehingga adat dan budaya Minangkabau dapat lestari dan menjadi ikon utama kunjungan wisatawan mancanegara," kata Anton. (ant/azw)