(RIAUMANDIRI.co) – Suara kaca pecah terdengar bersusulan dari belakang restoran hari itu. Sontak pengunjung berhenti menyantap makanan mereka dan
berlarian menuju asal suara.

Massa terlihat berkumpul di depan sebuah area terbuka dan melempari dinding pembatas tempat itu dengan piring dan gelas. Di ujung barisan terlihat juga seorang pemuda tergopoh-gopoh membawa televisi tabung dan kemudian dilempar.

Anehnya, tidak terlihat satu pegawai restoran pun yang menghalangi mereka. Pemandangan itu seakan lumrah terlihat dan terjadi tidak hanya kali itu.

Ya, Isdaan Floating Restaurant of Calauan di Filipina memang punya aturan berbeda. Manajemen restoran justru menyediakan tempat khusus untuk para pengunjung meluapkan emosi mereka setelah makan.

Dinding bertuliskan macam-macam keluhan hidup ditempatkan pada sebuah ruang terbuka di restoran yang disebut Tacsiyapo. Ada tulisan tentang rasa marah pada mantan pacar, rekan kerja, teman, dan bahkan orangtua sendiri.

Restoran menyediakan berbagai macam keramik, jam dinding, sampai televisi untuk dilemparkan pada kata-kata incaran pengunjung. Dinding itu menjadi sarana ideal pelepas stres wisatawan.

Tak hanya ruang pengungkap emosi, Isdaan mencerminkan pula budaya serta kelihaian seniman pahat asal Filipina. Pengunjung dapat melihat patung-patung raksasa, mulai dari patung Budha, pahatan berbentuk arca hingga Batman di sekeliling restoran.

Untuk sampai di Isdaan, wisatawan dapat menumpangi bus dari kota Manila dan menempuh sekitar dua jam perjalanan. Restoran ini mudah dikenali dari jauh karena dihiasi patung duyung besar di depannya.

Menu yang disajikan pun beragam dan cukup menggoyang lidah. Anda dapat mencoba sinigang na hipon, yaitu sup berisi seafood berkuah kaldu, atau kepiting pedas dengan saus khas Filipina.

Pengalaman makan Anda juga akan bertambah unik dengan berbagai pertunjukan dan atraksi yang berlangsung sepanjang hari. Pengunjung dapat melihat aksi pria raksasa, marching band, dan akrobat di setiap area terbuka restoran.(kom/ivn)