Beras Seludupan dari Malaysia dan Thailand Marak

PANGKALAN KERINCI (HR)- Beras seludupan diduga mulai marak beredar di Kabupaten Pelalawan. Dikabarkan beras ilegal ini berasal dari negara tetangga Malaysia dan Thailand dan tersebar di Provinsi Kepulauan Riau dan Riau Pesisiri, termasuk Pelalawan.
Beras seludupan ini diduga dibawa melalui akses perairan oleh kapal-kapal nelayan yang disewa. Makanan pokok asal negara tetangga itu seharusnya tidak boleh masuk, tanpa persetujuan pihak-pihak terkait.
"Beras ilegal itu masuk ke Kabupaten Pelalawan melalui Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu. Kemudian dibawa ke daerah pesisir di Pelalawan dengan menggunakan transportasi laut jenis pompong, diduga tanpa dilengkapi dokumen yang jelas," jelas AN warga Desa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti yang enggan namanya ditulis, Rabu (11/2).
AN menjelaskan lebih lanjut, beras impor ilegal itu masuk ke Pelalawan untuk meraup keuntungan. Pasalnya, beras impor itu dijual lebih murah dibandingkan dengan beras lokal.
"Namun uji kelayakan konsumsi sebagai jaminan bagi warga pastinya tidak ada," katanya.
Meski pun kegiatan penyeludupan ini melanggar hukum, terangnya, kebanyakan penduduk diuntungkan secara ekonomis. Tetapi akan menjadi ancaman bagi program pengembangan tanaman padi yang dilakukan Pemkab Pelalawan di beberapa desa di Kecamatan Kuala Kampar.***
Berita Lainnya
- Sosok Jefry Noer Belajar Ketegasan yang Unik
- Ribuan Warga Tionghoa Turun ke Jalan
- Tampilkan Dua Tim Tangguh
- PKK Rohul Juara Umum Jambore Riau
- Soal Rencana LAMR Kelola Blok Rokan, Tokoh Pemuda Riau: Lebih Baik Jaga Kelestarian Budaya Melayu
- Syamsuar Serahkan ke KLHK Soal Penindakan 4 Perusahaan Penyebab Karhutla