Organda Pekanbaru Tolak Angkot Wajib AC
“Aturan angkot wajib menggunakan AC sedang disusun draft-nya. Intinya tiga tahun ke depan semua angkot harus ber AC,” kata Menteri Perhubungan, Jonan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/2).
Namun, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru, Syaiful Alam, menilai Pekanbaru yang bercuaca sangat panas tersebut belum tepat menggunakan angkot ber AC.
“Kebijakan mewajibkan seluruh kendaraan umum menggunakan AC masih kurang tepat jika diterapkan di Kota Pekanbaru. Mengingat masih banyak masyarakat yang tidak tahan terkena AC,” ujarnya, Rabu (11/2).
Bahkan Syaiful mengatakan, kondisi masyarakat Pekanbaru belum terbiasa terkena AC. Kemudian katanya kondisi oplet juga tidak memungkinkan dipasangi AC. “Kalau oplet yang beroperasi saat ini tidak memungkinkan untuk dipasangkan AC. Jika memang dipasang AC, tentu kondisi oplet harus ada peremajaan oplet,” tutupnya.
Sementara itu, Jonan mengatakan, aturan ini dampaknya akan sangat baik dalam peningkatan pelayanan publik. Sehingga masyarakat yang biasa menggunakan kendaraan pribadi mau beralih menggunakan angkot. “Tujuannya supaya yang pakai mobil, sepeda motor, ke mana-mana beralih pakai angkot. Mobil ada AC-nya kan nyaman, kalaupun pintunya ditutup, jadi makin aman nyaman,” ujarnya.
Ia yakin, aturan ini akan diterima pengusaha angkot bahkan masyarakat. Walapun dampaknya akan menaikkan sedikit tarif angkot.
“Meski naik tarif angkot tapi tidak banyak, masyarakat pasti terimalah. Contohnya saja kereta kelas ekonomi, dipasang AC orang kan senang-senang saja. Tarifnya juga tidak akan naik tinggi. Berapa sih harga mobil angkot? Kan sekitar Rp 100 juta, pasang AC kan hanya nambah Rp 2-3 juta saja. Artinya hanya 2-3%, tidak akan membebani pengusaha angkot dan tarifnya tidak akan naik tinggi,” tutup Jonan.***