Basko: Saya Terima Lamaran Galih
SEBUAH perhelatan lamaran jelang pernikahan tergelar di kediaman pengusaha Riau, H Basrizal Koto, di kawasan Lebak Bulus 3, No 9, Jakarta Selatan, Jumat (9/9).
Salah seorang putri Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) tersebut, yakni Sonya Basko, SH, resmi dilamar AKP Galih Apria, SIP, SIK, yang kini menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Siak.
Tidak hanya menunjukkan kesakralan cinta anak manusia, proses lamaran itu juga Basko sekaligus menyatukan dua anak manusia dari lintas budaya, yakni Minang dan Sunda.
Prosesi lamaran diawali dengan datangnya rombongan calon mempelai pria bersama keluara besarnya dengan membawa ugo rampi (persyaratan lamaran).
Begitu sampai di kediaman Basko, demikian ia akrab disapa, rombongan yang datang dari Cianjur, Jakarta, Makassar, Siak, Pekanbaru dan daerah lainnya, langsung menempati kursi-kursi berwarna gold dan putih.
Background belakang terpampang ukiran-ukiran dan bunga-bunga yang menambah asri acara yang menempati space kiri kanan kolam renang di kediaman Basko.
Tanpa menunggu lama, prosesi lamaran pun dimulai. Sang Paman yang didaulat menjadi juru bicara dari mempelai pria didampingi orangtua Galih, H Hidayat dan Eis Rissyani, pun mulai menyampaikan sambutan.
"Kami datang dari Cianjur. Saya berangkat pagi karena Jakarta macet. Alhamdulillah sampai tepat waktu. Tujuan kami hanya satu, yaitu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kelurga besar Bapak Basrizal Koto. Kedua, Kami ingin melanjutkan kehidupan anak kami. Kami sungguh-sungguh ingin melamar putri Bapak. Allah SWT menyaksikan kesungguhan kami dan mohon Bapak mau menerima. Pada saatnya nanti Allah akan memberikan keberkahannya," tuturnya.
Hadirin yang menyesaki ruangan tamu kediaman Basko pun terhening. Terlebih saat itu bareng dengan azan Salat Asar. Begitu azan usai, Basko memberi sambutan dan juga memperkenalkan keluarga besarnya.
"Saya berbahagia sekali bapak-ibu menyambut pembicaraan tempo hari dengan hadir ke rumah saya. Bapak-bapak, saya di sini bersama istri dan anak-anak saya. Hadir juga besan saya, mantan Wagub Sumbar, mantan Kajati.
Lidya, anak saya yang menikah dengan Danyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma Kostrad yang sekarang bertugas di perbatasan. Ada Zico anak kedua. Rizky mantu ketiga dari Kejaksaan. Saya sekali lagi terima kasih, Kami terima lamaran Bapak Ibu Galih. Alhamdulillah, Galih diterima melamar Sonya," ujarnya.
Dipanggil dengan Cinta Ada fragmen menarik usai lamaran Galih diterima. Hal itu bermula ketika MC mulai memanggil-manggil Sonya yang ketika itu tak berada di tempat. 'Sonya ke mana? kok tak ada. Mungkin dia masih di Pekanbaru ya. Coba panggilkan ya," ujarnya.
Ketika itu, sempat disodorkan perempuan lain, yang kemudian ditanyakan kepada Galih. "Apa ini Sonya?" tanya MC. Galih pun menjawab "Bukan" sambil tersenyum. Hal serupa sempat berulang. Ada sosok lain yang kembali dipanggil, namun kembali ditolak Galih.
"Coba Galih sekarang panggil sendiri dengan perasaan cinta," kata MC. Galih pun nurut mulai memanggil Sonya. "Adik.. dik Sonya.. Aa Galih datang dari Cianjur. Insya Allah Aa Galih cinta sama dik Sonya. Turun dik," pintanya. Tak berapa lama, Sonya pun datang. "Nah ini betul," kata Galih sambil tersenyum.
MC pun langsung mepersilakan Sonya duduk di kedua orangtuanya. "Kita ikat keduanya sekarang dengan pemasangan cincin pertunangan. Ibunya Galih memasangkan cincin ke jemari Sonya dan sebaliknya," tambah MC
"Sekarang keduanya sudah sah telah bertunangan. Tinggal menghitung hari waktu dan tanggal pernikahan. Kami mengajukan pernikahan di Pekanbaru, bagaimana Bapak Ibu," lontar Basko.
Menanggapi hal itu, pihak Galih pun memberikan tanggapan. "Kami setuju tanggal pernikahan ditetapkan 25 November 2016. untuk tempat tak ada masalah," ujar juru bicara.
"Waktu jam berapa? Kami runding dengan anak saya. Katanya oke, pesta di Pekanbaru pada malam hari di sebuah hotel. Akad nikahnya hari Jumat kira-kira pukul 09.00 WIB-11.00 WIB. Habis itu Salat Jumat dekat rumah. Siramannya sehari sebelumnya yaitu hari Kamis. Saya berharap Bapak Ibu datang sebelumnya," harap Basko dengan berbunga-bunga.
Hitungan tanggal pernikahan itu menutup moment sakral tersebut, dan dilanjutkan dengan santap hidangan dan hiburan. (gatot)