Pekanbaru Butuh 90,67 Ton Ikan Per Hari
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, mencatat sebanyak 84 persen kebutuhan ikan laut maupun darat wilayah setempat dipasok dari luar Provinsi Riau. Jika dihitung dengan kebutuhan, permintaan ikan kota yang mencapai 90,67 ton/hari.
"Produksi ikan darat Pekanbaru hanya mampu memenuhi 16 persen kebutuhan sisanya didatangkan dari Sumbar, Sumatera Utara dan sebagainya," kata Kadistanak Kota Pekanbaru El Syabrina di Pekanbaru, Selasa (6/9).
El sebutan akrab mantan Kadisperindag ini, menjelaskan rendahnya produksi ini dikarenakan Pekanbaru bukan wilayah pantai yang menghasilkan ikan laut.Selain itu, wilayah tersebut juga belum maksimal untuk pengolahan ikan darat melalui peternak mandiri maupun kelompok.
Data Distanak mencatat jumlah tangkapan darat yang dikembangkan lewat kolam dan tambak produksinya baru 14,6 ton/hari."Artinya ada kekurangan ikan laut dan darat sekitar 75 ton/hari, dari kebutuhan warga Pekanbaru 90,67 ton/hari," tegasnya.
El menilai potensi perikanan Pekanbaru masih cukup besar jika melihat kondisi alam saat ini, namun masalahnya ada di sumber daya manusia/peternak ikan yang masih minim untuk berniat mengembangkannya secara mandiri maupun kelompok.
Pekanbaru Walau diakuinya Distanak selalu berupaya mendorong peningkatan dengan pelatihan."Tiap tahun kami selalu melakukan pelatihan tetapi kendalanya masyarakat Pekanbaru kurang tertarik untuk mengembangkan usaha perikanan kolam," tegasnya.
Dinas Pertanian Kota Pekanbaru memiliki 65 Unit Pembenihan ikan Rakyat (UPR). Jenisnya lele, patin, gurami, nila dan baung.
Ke-65 UPR ini kini membina sekitar 200 kelompok rumah tangga perikanan. Baik yang bergerak bidang budi daya perikanan untuk dijual menjadi ikan dewasa kepada gerai kuliner maupun untuk rumah tangga.
Selain itu, untuk pembenihan yang dipasarkan bagi para rumah tangga perikanan lokal dan luar wilayah."Satu dari 65 UPR ini bahkan sudah bersertifikat yakni Dolphin Farm," ujar Kadistanak, El syabrina.
Sisanya memang masih belum karena secara bertahap pihaknya akan mendorong ke arah sana.Menurut El, selama ini Pekanbaru masih tergantung pada bibit asal luar kota seperti Kampar dan Paya Kumbuh.
Namun pihaknya secara bertahap kini berupaya terus untuk mendorong UPR yang ada mampu menghasilkan bibit yang diperlukan petani lokal. Bahkan, jika perlu juga menjual hingga ke luar wilayah.
El menjelaskan dengan 65 UPR yang kini dimiliki Pekanbaru, pihaknya sudah mampu memproduksi benih ikan berbagai jenis sebanyak 97.912.000 ekor per tahunnya. Meski kebutuhan sebenarnya masih jauh dari jumlah tersebut.(ant/hai)