Jumlah Kanker Pada Anak Meningkat
(RIAUMANDIRI.co) - Persentase banyaknya pasien kanker dari kalangan anak-anak makin meningkat 18 tahun belakangan ini. Kanker ini menyerang pada mereka yang berusia di bawah 25 tahun.
Menurut data dari Office for national Statistics, ditemukan lebih dari 1.300 kasus kanker yang berada di bawah usia tersebut setiap tahunnya. Lonjakannya cukup tajam.
Pada kasus kanker usus usia anak, misalnya, kenaikan pasien mencapai 200 persen. Sementara pada kanker tiroid yang menyerang kelenjar gondok lonjakan penderitanya tumbuh sampai 100 persen. Selain itu, kanker ovarium dan kanker serviks yang biasa menyerang di usia paruh baya juga mulai banyak ditemukan pada remaja perempuan. Kenaikan penderitanya masing-masing mencapai 70 persen dan 50 persen.
Diungkapkan Prof Denis Henshaw selaku scientific director di Children with Cancer UK, gaya hidup dan lingkungan memegang peranan penting dalam peningkatan jumlah penderita kanker di kalangan muda. Menurutnya tiga faktor utama diperkirakan menjadi pemicunya yaitu: mengonsumsi bagian gosong pada makanan yang dibakar, medan listrik dari kabel maupun gadget, dan zat-zat pemicu kanker (karsinogenik) lainnya. Polusi udara, zat pelarut, hingga pestisida juga ikut andil menjadi bahan kanker yang menyerang anak dan remaja.
“Peningkatan kasus kanker yang signifikan ini tidak bisa hanya dijelaskan melalui perbaikan diagnosis dan registrasi kanker saja, gaya hidup dan faktor lingkungan juga harus dipertimbangkan,” terkata Denis seperti dikutip laman Detik Health dari ITV.
Kabar kurang baiknya, ketiga faktor tersebut seringkali tidak bisa dihindarikan dari kehidupan masyarakat, termasuk anak-anak. Hal itu masih diperparah dengan pola makan yang dilakukan sang ibu saat hamil dan pola kerja model shift yang mungkin dilakukan ibu hamil.
“Yang mengkhawatirkan adalah sangat sulit untung menghindari hal-hal ini. Bagaimana anda dapat menghindari polusi udara?” imbuhnya.(sdm/ivn)