Bantuan Pembinaan Ekonomi Bagi Masyarakat Perlu Perhatian
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pembangunan di kawasan perkotaan, sepertinya masih perlu perhatian dari pemerintah. Salah satunya adalah pembinaan masyarakat ekonomi lemah.
Selain itu, perhatian untuk kelompok sosial seperti majelis taklim, Pos yandu atau kesehatan bagi balita dan lansia, badan sosial, usaha mikro UMKM dan kelompok kepemudaan di bidang olahraga, perlu ada pembenahan.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel SH, pada wartawan saat memaparkan hasil resesnya di dua kecamatan yakni di Kecamatan Senapelan, Kecamatan Limapuluh dan empat kelurahan di dua kecamatan itu baru-baru ini.
Reses yang dilakukan politisi Partai Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) I ini, masih menampung aspirasi masyarakat soal kebutuhan infrastuktur, seperti perbaikan sarana jalan, drainase, serta fasilitas pendukung lainnya.
"Meski telah terakomodir melalui kegiatan APBD Kota Pekanbaru, namun di sejumlah permukiman warga masih saja dibutuhkan repitalisasi. Karena untuk pembenahan sesuai apa yang disebutkan tadi, perlu perhatian lagi. Seperti infrastruktur yang belum sepenuhnya terakomodir. Namun yang lebih dominan lagi yaitu pemerhatian pembinaan masyarakat ekonomi lemah. Dan program itulah yang lebih banyak diminta saat kita lakukan reses," kata Roni.
Disebutkannya, meski keberadaan masyarakat di wilayah dalam kota, namun masih banyak standar masyarakat di bawah garis miskin. Maka dari itu meski ada perhatian pemerintah namun sejauh ini dapat dikatakan butuh perhatian juga.
Seperti halnya bantuan mengenai usaha mikro, dimana membutuhkan empat sistem yang perlu perhatian, yakni modal, pelatihan, bentuk usaha serta pemasaran."Program pembinaan tersebut bisa meliputi program pelatihan, dan yang terpenting pemasaran. Ini perlu perhatian serius,"kata Roni.
Begitu juga dari reses tersebut sangat perlu perhatian mengenai kesehatan, karena sejauh ini meski persoalan kesehatan telah terpenuhi, namun mutu obat-obatan yang perlu dijaga kwalitasnya.
Selain itu, Roni menyebutkan kebutuhan sekolah juga menjadi perhatiannya. "Biasanya radius 500 meter, kini warga meminta lebih, karena kesulitan umtuk anak tempatan ketika masuk sekolah masih menjadi persoalan," kata Roni.
Selain permasalahan di atas, Roni juga mengungkapkan bahwa persoalan sampah yang berada di drainase masih dikeluhkan. Sebab, di beberapa drainase banyak sampah menumpuk dan menyebabkan banjir di kala hujan turun.***