Bupati Panggil Seluruh Dokter RSUD Bangkinang

Ahad, 04 September 2016 - 22:42 WIB

Bupati Kampar Jefry Noer memberikan sertifikat tanda kelulusan peserta Pelatihan Angkatan I dan II pada acara Penutupan Kegiatan Pembinaan Teknologi Jahit dan Bordir Angkatan I dan II, dan sekaligus pembukaan Angkatan III dan IV PKBM di Desa Kubang Jaya,

SIAK HULU (riaumandiri.co)-Bupati Kampar H Jefry Noer, beberapa waktu lalu melihat secara langsung kelalaian pelayanan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang.

Dirinya sempat geram dan kecewa dengan pelayanan tersebut. Akhirnya orang nomor satu di Kampar tersebut memanggil semua dokter yang ada di lingkungan RSUD Bangkinang. Para dokter ini dikumpulkan untuk menerima pengarahan dari Bupati Kampar di Tiga Dara Hotel, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Minggu (4/9).

Dalam pertemuan tersebut Jefry langsung menegaskan untuk segera mengubah kebiasaan pelayanan yang tidak baik. Di mana pelayanan yang utama ditemui dalam pelayanan rawat jalan atau Poliklinik yang lama menunggu, banyak pasien yang ditemui daftar pukul 08.00 WIB, baru dipanggil pukul 11.30 WIB.
Ketika Bupati melakukan sidak, pasien yang antre cukup banyak seperti yang dialami Sumarni (51) dari Desa Laboy Jaya yang mengalami sakit ketika bernapas, Sumarni juga mengharapkan perlunya percepatan pelayanan di RSUD Bangkinang. Nurkaya (53) dari Kampar yang juga salah satu pasien juga mengatakan hal yang sama bahwa sudah lama menunggu.

Bupati menekankan kepada Kepala Dinas Kesehatan, Dirut RSUD dan para dokter untuk lebih bisa bekerjasama dengan memaksimalkan pelayanan terbaik ke depannya.

Pelayanan terbaik bukan saja langsung ditangani dokter, akan tetapi mulai dari pasien masuk tanyakan dan layani langsung oleh sekuriti maupun para perawat. "Kalau perlu pasien yang bertanya ruangan diantar langsung, itu baru pelayanan," terang Jefry.

Apabila pelayanan jelek, lanjut Bupati, bukan saja para dokter dan perawat yang ada di RSUD yang disalahkan masyarakat, akan tetapi Bupati juga akan disalahkan.

"Setiap maayarakat atau yang masuk tidak ada beda miskin atau kaya. Setiap pasien mikin yang masuk ada atau tidaknya memiliki BPJS segera dilakukan penyelamatan terlebih dahulu. Masalah administrasi selajutnya setelah ditangani baru dibicarakan, makanya hal ini perlu kita ubah, agar kedepan pelayanan dan kepuasan dapat dirasakan masyarakat," ungkap Bupati. (Adv/humas)