Jokowi Lirik Alibaba untuk Promosi Indonesia
JAKARTA(riaumandiri.co) - Sebagai perusahaan berbasis online terbesar di China, Alibaba sudah mendunia. Dalam kunjungan ke China tersebut, Jokowi lirik Alibaba untuk promosi Indonesia.
Selain menjalin kerjasama yang berupaya mendorong usaha kecil dan menengah merambah global, saat menemui Alibaba didalam kunjungannya ke China, Presiden Jokowi dan rombongan delegasi yang dipimpinnya pun menjajaki kemungkinan adanya kerja sama dibidang pariwisata.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Trikasih Lembong yang ikut mendampingi Presiden Jokowi mengatakan, Alibaba juga memiliki layanan yang dapat mendukung program pariwisata pemerintah Indonesia.
"Tadi dibicarakan cukup panjang beberapa potensi kerja sama di sektor wisata, seperti misalnya Alibaba punya platform cukup besar untuk booking online travel," ungkap pria yang akrab disapa Tom ini, melalui keterangan resmi yang disampaikan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2016).
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan, program peningkatan wisatawan asal China yang dicanangkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, merupakan sebuah bisnis besar yang dapat meningkatkan devisa negara.
"Bayangkan, Pak Arief Yahya punya target satu juta wisatawan per tahun dari China sampai dengan 2019. Kalau rata-rata mereka berkunjung selama lima hari dan menghabiskan per harinya 200 USD, artinya itu USD 1.000. Nilai itu dikali 1 juta orang sudah USD 1 miliar. Itu bisnis yang sangat luar biasa besar. Ini akan ditindaklanjuti," tekannya.
Alibaba sendiri saat ini dikenal sebagai raksasa e-commerce di China dan juga dunia. Bermula dari sebuah usaha rumahan sederhana pada 1999, hanya butuh beberapa tahun bagi Alibaba untuk mendulang kesuksesan.
Dalam menjalankan bisnisnya, Alibaba fokuskan layanannya untuk menghubungkan berbagai jenis usaha mikro kecil dan menengah agar mendapatkan konsumen dari dalam negeri dan juga seluruh dunia. Fokus lainnya adalah usaha yang dilakukan anak-anak muda.
"Kami tidak membeli barang untuk menjualnya, tapi kami membantu penjual UMKM memasarkan produknya dan membantu pembeli menemukan produk yang diinginkannya. Setelah 17 tahun, kini nilai total transaksi kami telah mencapai USD 500 miliar," kata pendiri sekaligus CEO Alibaba Jack Ma.
(dtk/ivn)