BENGKALIS (RIAUMANDIRI.co) - Informasi mengenai nama-nama Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintahan Kecamatan Mandau serta Unit Pelayanan Tekhnis yang sudah dimutasi atau promosi kenaikan jabatan masih simpang siur. Pasalnya, masih banyak ASN yang kebingungan karena tidak mendapat undangan, tetapi namanya masuk daftar ASN yang dimutasi.

Mutasi atau promosi jabatan yang dilakukan Badan Kepegawaian daerah BKD Bengkalis terkesan mendadak. Bahkan selain banyak yang tidak mendapat undangan, banyak juga ASN yang menerima undangan 2 jam sebelum pelaksanaan mutasi di lantai IV, Kantor Bupati Bengkalis, Kamis (1/9).

"Saya sama sekali tidak dapat undangan, tetapi sudah ada yang menggantikan saya. Bahkan yang menggantikan saya juga mengaku tidak mendapat undangan, hanya mendapat kabar dari rekan-rekan yang ikut acara pelantikan kemarin," ujar salah seorang ASN yang enggan namanya disebutkan.

Hal yang sama juga diakui kepala UPT Disdukcapil Mandau, Irdawati. "Saya tidak mendapat undangan, bahkan juga tidak ada dari dinas yang memberitahu saya. Jika memang saya dimutasi, tentu saya hari ini tidak boleh lagi menandatangani berkas. Nanti saya akan kroscek lagi ke BKD," ujarnya saat ditemui, Jumat (2/9).

Sejumlah Kepala UPT di Kecamatan Mandau terlihat bingung dengan statusnya saat ini. Selain tidak mendapatkan undangan, mereka juga tidak bisa mendapat informasi dari BKD mengenai status mereka saat ini, apakah non job atau dipromosikan pada bidang lain.

Plt Kepala BKD Bengkalis, Yuhelmi saat dikonfirmasi menampik jika tidak adanya surat undangan mutasi. Kebanyakan ASN yang menerima undangan tersebut sedang dinas luar Kota dan ada juga yang terlambat datang seperti dari Mandau maupun Pinggir, mengingat jarak tempuh ke Bengkalis cukup lama.

"Kebetulan saya sedang di Jakarta ada kegiatan bersama Bupati. Untuk mereka yang tidak datang pelantikan kemarin akan dilantik lagi nanti setelah nama-nama yang tidak hadir kemarin sudah diketahui. Kapan itu waktunya, tengah dipersiapkan. Karena saya sedang ada kegiatan, nanti saya hubungi kembali," ujar Yuhelmi. ***