Agustus, Riau Inflasi 0,13 Persen
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, tercatat hingga Agustus 2016, Riau masih mengalami inflasi sebesar 0,13 Persen. Meski tak begitu besar, kenaikan tersebut terdapat pada kelompok bahan makanan sebesar 0,68 persen.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, BPS Riau, Joni Kasmuri dalam pemaparan rilis ekonomi, Kamis (1/9) di Kantor BPS Riau.
Menurutnya, kelompok makanan yang memberi andil terjadinya inflasi cukup tinggi, yakni harga beras sebesar 0,14 persen, listrik sebesar 0,07 persen dan juga cabe merah sebesar 0,06 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya, inflasi naik 2,05 persen, sedangkan jika dihitung dari Januari hingga Agustus inflasi terjadi sebesar 1,17 persen.
"Selain listrik, kenaikan terjadi pada hari cabe merah yang disebabkan terjadinya kesalahan pola panen yang dilakukan petani. Sementara kenaikan tarif listrik disebabkan karena adanya perubahan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, sehingga berdampak pada naiknya manajemen beban," ujar Joni.
Jika dilihat dari 23 provinsi di Sumatera, lanjut Joni, hampir rata-rata 15 provinsi juga masih mengalami inflasi. Tertinggi di kota Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen diikuti pula di Padang sebesar 0,84 persen. Sedangkan terendah terdapat di kota Dumai dengan 0,05 persen.
Sedangkan dari 82 kota di Indonesia yang disurvei, 48 di antaranya justru mengalami deflasi, dengan terendah di Kupang, Pare-pare dan juga Mamuju.(nie/n44)
Selengkapnya baca Koran Haluan Riau edisi 02 September 2016