Gubri Harapkan Bunda PAUD Jadi Sentral
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Guna meningkatkan kreativitas dan tingkat pemahaman anak terhadap pendidikan, dengan membentuk sumber daya manusia yang handal dan terampil, peran bunda PAUD sangatlah dibutuhkan. Apalagi sosok Bunda PAUD bisa dijadikan sentral bagi daerah dalam melakukan pengembangan PAUD ke depan.
Demikian diungkapkan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, usai melantik Bunda
PAUD kabupaten/kota yang terdiri dari istri walikota/bupati, Selasa (30/8) di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.
Dikatakan Gubri, saat ini perkembangan PAUD di Riau cukup bagus, dengan diraihnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD 79,74 persen atau diatas nilai APK rata-rata nasional 72,00 persen. Tentu menjadi aura positif bagi dunia pendidikan di Riau.
Sedangkan perkembangan PAUD sudah sekitar 81,7 persen atau keberadaan PAUD sudah hampir satu setiap desa.
"Kehadiran Bunda PAUD diharapkan bisa menjalankan tugas pokok dan fungsinya untuk mengembangkan PAUD didaerah masing masing, dengan adanya dorongan provinsi dan kabupaen/kota sangat dibutuhkan untuk pengembangan PAUD di Riau," ujar Arsyadjuliandi.
Dijelaskannya, Dirjen PAUD Kemendikbud RI yang hadir dalam pelantikan Bunda PAUD, H Harris Iskandar Phd menjelaskan, bahwa PAUD merupakan pendidikan strategis. Pengelolaan PAUD adalah pekerjaan yang mulia dan tidak bisa terpaksa. Karena tenaga pendidik berhubungan dengan anak anak yang berusia dini.
Selain itu usia PAUD yaitu berkisar antara 2 tahun sampai 8 tahun. Umur ini merupakan masa-masa yang sangat kritis. Dimana pengelola pendidikan harus bisa menciptakan SMD dari dini. Sehingga bisa membentuk karakter anak bangsa yang beretika dan cerdas ke depan.
"Peningkatan APK PAUD Provinsi Riau sangat luar biasa. Jadi terus tingkatkan pengembangan PAUD dengan baik. Karena kedepan PAUD akan dijadikan pilar perndidikan garda terdepan," paparnya.
Sementara Bunda PAUD Provinsi Sisilia Arsyadjuliandi mengatakan Bunda PAUD provinsi akan sering berkoordinasi dengan Bunda PAUD kabupaten/kota. Supaya bisa menjalankan program PAUD yang berkualitas sampai kepedesaan.
"Kepada pengelola PAUD, bahwa pekerjaannya adalah pekerjaan mulia. Jadi pengelola harus bisa meningkatkan pelayanan yang baik terhadap anak. Agar kualitas dan pemahaman anak bisa berkualitas," kata Silsilia.
Di tempat yang sama Kadisdikbud Riau, Kamsol turut mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menggugah masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap perkembangan anak melalui Program Anak Usia Dini. Serta mengasah kreativitas anak untuk bisa diampilkan kepada publik.
Dengan membangun jaringan tingkat pusat dan daerah, sehingga bisa meningkatkan kualitas anak PAUD di Riau. Makanya Disdikbud berusaha menggalakkan kemampuan anak maupun bunda PAUD dengan melaksanakan kegiatan Gebyar PAUD tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Melalui kegiatan Gebyar PAUD dan pembentukkan Bunda PAUS tingkat Provinsi Riau Tahun 2016 dapat menghasilkan siswa-siswi berprestasi di Provinsi Riau. Dan dapat meningkatkan kapasitas diri para generasi muda sehingga mereka tumbuh menjadi generasi tangguh, cerdas, mandiri dan kreatif," kata Kamsol. (nie)