Ribuan Warga Rohul Masih Mengungsi
PASIRPANGARAIAN (riaumandiri.co)-Hingga saat ini, ribuan warga Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, masih mengungsi di tenda pengungsian. Warga bersama karyawan PT Andika Permata Sawit Lestari, terpaksa mengungsi untuk menghindari serbuan asap yang muncul akibat kebakaran lahan di kawasan itu.
Menurut Plt Camat Bonai Darussalam, Setyono, para warga dan karyawan PT APSL masih menempati tenda darurat yang dibangun
Ribuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul di lapangan dekat ponton (penyebrangan) Jurong Desa Bonai, atau di pinggir Sungai Rokan.
Selama berada di pengungsian, warga mendapat bantuan dari Dinas Sosial Pemkab Rohul dan PT Bina Daya Bentala (BDB) perusahaan bergarak bidang Hutan Tanaman Industri (HTI).
"Kebutuhan logistik ada dari Dinas Sosial (Rohul). Perusahaan sekitar juga membantu, termasuk PT Andika dan PT BDB. Kalau ke Chevron kami sudah mengajukan proposal, namun belum ada jawaban. Sejauh ini belum ada keluhan dari pengungsi," terangnya, Senin (29/8).
Dikatakan, warga dan karyawan PT APSL tersebut mulai pindah ke tenda darurat, sejak Jumat (26/8) lalu. Ketika itu, api yang membakar lahan, mulai merembes ke rumah mereka. Bahkan api sempat membakar sekitar 30 unit barak yang dihuni pekerja perusahaan kebun sawit tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mereka pun kemudian diungsikan ke tenda darurat, sembari menunggu kondisi kembali pulih.
"Karena berada di pengungsian, anak-anak tidak bisa bersekolah. Namun hari ini sebagian sudah berangsur ditarik pihak perusahaan tempat mereka bekerja," ujarnya lagi.
Sampai saat ini tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bersama Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT BDB masih melakukan pemadaman api di sekitar kawasan semak belukar yang terbakar.
"Pemadaman lahan masih dilakukan TNI/Polri bersama RPK perusahaan. Pihak perusahaan PT BDB memberikan bantuan enam unit mesin air," ujarnya.
Menurutnya, kebakaran lahan di wilayahnya begitu cepat karena teriknya matahari. Ditambah angin kencang yang membuat tim di lapangan kalang kabut.
"Tiba-tiba saja nanti arah angin berubah, langsung membakar lokasi lainnya. Tim Satgas bersama perusahaan sudah maksimal bekerja di lapangan," kata Sutiono.
Menurutnya, pada Minggu (28/8) kemarin, ada sekira 200 KK sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka pulang setelah kabut asap yang sempat mengepung rumah mereka, berangsur berkurang.
Sebelumnyan Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto mengakui tim gabungan sudah berhasil memadamkan titik api di Bonai Darussalam. Namun demikian, tiupan angin kencang berpotensi sebabkan api muncul kembali. (dtc, rtc, ral, sis)