Turis Jepang Rela Merogoh Kocek "Jutaan" demi Nunggang Kuda
POLEWALI MANDAR(riaumandiri.co) - Sayyang pattudduq atau kuda yang pandai menari mengikuti irama tabuhan grup rebana yang mengiringinya kian populer sebagai wisata budaya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Tradisi sayyang pattudduq yang mengarak gadis-gadis cantik pilihan yang menjadi sosok panutan di desanya kini tak hanya digemari warga lokal, tetapi juga mulai memikat hati para wisatawan asing.
Mereka rela merogoh kocek jutaan rupiah demi berdandan cantik dan menunggang kuda pattudduq sambil berkeliling desa.
Rombongan turis asal Jepang ini misalnya secara rutin sejak empat tahun terakhir telah mengagendakan kunjungan ke Polewali Mandar. Mereka menunggang kuda pattudduq sambil berkeliling kampung menikmati keindahan suasana alam pedesaan dan tradisi masyarakat setempat.
Seperti gadis Mandar, para turis Jepang ini rela mengeluarkan uang demi berdandan cantik dengan pakaian adat Mandar. Mereka menyewa kuda yang pandai menari sambil berkeliling kampung disaksikan ribuan warga di sepanjang jalan.
Selain menunggang kuda pattudduq, turis Jepang ini juga menggunakan delman atau yang di Mandar lazim disebut bendi. Mereka juga melihat langsung proses pembuatan sarung sutera khas Mandar.
Matsui, salah satu wisatawan Jepang, mengaku sangat terkesan dengan potensi wisata di Polewali Mandar. Menurut Matsui, Polewali Mandar adalah kota yang indah, masyarakatnya ramah, santun, dan sangat baik terhadap para tamu asing.
Matsui mengaku rutin ke Polewali Mandar setiap tahun. Ia berjanji akan terus mengagendakan kunjungan wisata berikutnya ke Polewali Mandar.
“Saya bangga dan senang mendapat sambutan luas dari warga. Sejak beberapa tahun terakhir, rombongan kami rutin berkunjung ke Polewali untuk menikmati keunikan obyek wisatanya,” ujar Matsui.Keindahan kota Polewali Mandar serta keramahtamahan masyarakatnya menjadi alasan turis Jepang ini terpikat datang setiap tahun.
Pemerintah dan para pelaku wisata di Polewali Mandar berharap kehadiran turis Jepang terus meningkat setiap tahun, sekaligus mempromosikan potensi pariwisata serta budaya Polewali Mandar ke Jepang.
(kom/ivn)