Museum Islam Pertama di Australia
MELBOURNE(riaumandiri.co) - Sherene mengatakan, museum yang dibangun pada tahun 2010 ini dikenal sebagai museum Islam pertama di Australia. Namun, museum ini baru dibuka dua tahun lalu. "Sudah lebih dari 20.000 orang yang datang ke museum ini. Sebagian besar adalah non-muslim," katanya.
Sekitar 11 kilometer dari pusat kota Melbourne ke utara, tepatnya di Anderson Road, Thornbury, Victoria, Australia, berdiri megah sebuah bangunan berfasad paduan marmer putih bermotif kaligrafi dan material baja berlapis seperti karat. Di area berikutnya yang dinamakan ‘Islamic Contribution to Civilisation’, terpampang karya seni dan catatan pengaruh Islam yang berpengaruh pada dunia, terutama dalam perkembangan ilmu pengetahuan, mulai dari aljabar, permainan catur, hingga kisah Abbas ibn Firnas yang bisa terbang dengan pesawat layang tanpa mesin.Catur, misalnya, disebutkan berkembang di Eropa dari sebuah permainan dari kawasan Persia bernama shatranj.
Yang menarik, di salah satu sudut area ini dipajang kain tradisional asal Indonesia, kain batik bermotif parang, berukuran 220x110 sentimeter. Dalam keterangan yang terpampang di sebelahnya, motif parang sering kali diartikan sebagai keris atau pedang oleh orang-orang di luar Jawa, namun orang Jawa menyebut motif ini sebagai lidah api.
"Nah Jadi, Bagi orang-orang yang memiliki pandangan negatif tentang Islam, silakan datang ke museum ini dan buktikan apakah pandangan negatif tentang Islam tersebut benar atau tidak."(ivn/kom)