Vlogger Asal Inggris Ini Dikritik
Pyongyang(riaumandiri.co) - Liburan ke Korea Utara mungkin jadi impian sejumlah traveler. Namun bulan lalu, seorang traveler Inggris malah dikritik karena liburan dan promosi Korea Utara lewat video.
Gambaran Korea Utara yang otoriter dan tertutup memang menjadi rahasia umum. Tapi oleh sebab itu, tidak jarang traveler yang penasaran dan berkunjung ke Korea Utara untuk membuktikan realitanya secara langsung.
Salah satunya adalah adalah traveler sekaligus vlogger asal Inggris, Louis Cole. Tapi tidak hanya berkunjung, Louis dan timnya juga sempat membuat video wisata hingga videoklip musik berjudul 'Surfin in DPRK' yang merupakan kolaborasi antara dirinya serta artis Eropa, Korea Selatan dan Korea Utara.
Seperti diketahui, Louis Cole cukup populer di dunia maya lewat akun FunforLouis yang menampilkan sejumlah vlog travelnya. Dilihat detikTravel dari akun Youtubenya, Selasa (23/8/2016) Louis memang mengunggah perjalanannya selama 10 hari di Korea Utara secara detil.
Dalam setiap videonya, Louis yang dibantu oleh krunya memfilmkan keseharian di Korea Utara yang begitu normal dan damai. Misalnya saja kesibukan masyarakat hingga anak kecil yang bermain surfing. Bahkan ada video Louis yang tengah bercanda dengan anggota militer Korea Utara. Bayangkan!
Hal itu pun terdengar ganjil, mengingat Korea Utara sebagai negara yang tertutup dan sangat ketat untuk urusan publikasi. Lantas tak sedikit netizen dan media yang mengkritik Louis sebagai agen propaganda Korea Utara.
Sejumlah media asing seperti The Verge, Vanity Fair, The Inertia hingga Guardian pun menulis headline besar yang mengkritik video petualangan Louis di Korea Utara atau yang dikenal sebagai Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
Media The Verge misalnya, menulis judul besar 'You Can't Vlog in North Korea dan Call It Apolitical' atau Anda tidak bisa melakukan Vlog di Korea Utara dan menyebutnya tidak bernuansa politik.
Sejarah mencatat, Korea Utara telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia, penyiksaan, hingga eksekusi publik. Korea Utara juga diketahui membatasi partisipasi politik rakyat, ekonomi serta kebebasan sosial. Belum lagi isu nuklir yang dimilikinya.
Salah satu blogger bernama Chris Prouse pun memberikan komentarnya terkait video yang diunggah Louis. Menurutnya, Louis juga harus menyertakan fakta seputar Korea Utara yang diketahui melanggar HAM agar berimbang.
"Saya menghargai Anda (Louis) yang telah menunjukkan sisi lain dunia pada kami, dan Korea Utara mungkin memiliki monumen yang menyimbolkan persatuan. Tapi sangat sulit untuk mengindahkan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Korea Utara, dan saya harap itu adalah hal yang Anda ungkapkan setelah perjalanan, menginformasikan apa yang terjadi di sana," ujar Chris seperti diberitakan Vanity Fair.
Sedangkan media Inertia menulis, bahwa videoklip surfing yang diunggah Louis dari Korea Utara tampak seperti proganda yang sering dikumandangkan Kim Jong Un. Louis disebut hanya melihat hal yang ingin ditunjukkan oleh Pemerintah Korea Utara, dan bukan fakta akan apa yang sebenarnya terjadi.
Merespon segala kritik yang ditujukan terhadapnya, Louis juga mengunggah video sanggahan sekitar empat menit lebih. Dalam video tersebut, Louis menceritakan tentang perjalanannya bersama tur resmi hingga menjelaskan bahwa dirinya tidak dibayar oleh Pemerintah Korea Utara untuk videonya.
"Saya tidak dibayar oleh Pemerintah Korea Utara. Saya tidak setuju dengan ideologi Korea Utara, tapi saya peduli cinta dan orang-orang di sana," ujar Louis.
Masuk sebagai turis, Louis liburan ke Korea Utara bersama temannya lewat operator tur resmi yang telah menangani wisatawan selama belasan tahun. Louis pun mengaku, ia hanya melihat masyarakat serta hal positif dari Korea Utara. Destinasi yang dikunjunginya pun adalah apa yang boleh dilihat oleh Pemerintah Korea Utara.
"Saya mencari hal indah dan positif. Saya ingin terhubung dengan masyarakat lokal, belajar tentang budaya dan negara. Saya bukan jurnalis yang menginvestigasi, saya tidak melakukan komentar politik dan ada banyak tempat di internet di aman Anda bisa menemukan hal tersebut," ujar Louis.
Terlepas dari kontroversi yang beredar, video yang diunggah Louis selama liburan 10 hari di Korea Utara memang dirasa sangat menyenangkan. Sangat berbeda dengan gambaran suram akan Korea Utara. Mungkin satu-satunya cara untuk mengetahui kebenarannya adalah dengan berkunjung secara langsung.
(ivn/dtk)