IPDN Dipindah ke Bapelkes Pekanbaru
PEKANBARU (riaumandiri.co)- Pemerintah Provinsi Riau akhirnya memindahkan sementara Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri dari Kabupaten Rokan Holir ke Pekanbaru, tepatnya di Balai Pelatihan Kesehatan Pekanbaru.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi (BKPPD) Riau Asrizal, Selasa (16/8), mengatakan ada sebanyak 50 IPDN Riau yang dipindahkan. Saat ini proses belajar mengajar sudah berlangsung di Bapelkes.
"Hasil kordinasi terakhir dengan Pembantu Rektor I IPDN, maka dipindah sementara proses belajar mengajarnya di Gedung Bapelkes Jalan Soebrantas Pekanbaru. Ada sebanyak 50 mahasiswa," ujar Asrizal.
Menurut Asrizal, pemindahan itu dilakukan hanya bersifat sementara, sebelum dibangun kampus IPDN baru yang rencananya dibangun di komplek Pesantren Teknologi Kilometer 21 Kulim. "Proses belajar mengajar sudah berlangsung di Bapelkes, jadi kedepannya jika sudah selesai pembangunannya di Kulim maka dipindah ke lokasi yang permanen," ungkapnya.
Disinggung mengenai kapan akan dimulai pembangunan Kampus IPDN di Kulim, pihak BKPPD sendiri belum dapat memastikan kapan ditargetkan IPDN bisa menuntaskan itu. Sehingga belum tahu berapa lama mahasiswa IPDN menggunakan Bapelkes. "Ke depan tentunya kita berharap pemerintah Pusat, melalui Mendagri membangun kampus studi di tanah yang telah disiapkan Pemda di Pesantren Teknologi Km 21 arah Pelalawan. Namun belum tahu pastinya, kapan dibangun," jelasnya.
Sementara itu, dengan dipindahnya mahasiswa IPDN ke Pekanbaru tersebut, maka kampus IPDN Rohil akan dipergunakan untuk yang lain, yakni dikembangkan jadi Fakultas Hukum Tata Praja disana. Ada Prodi Pamong praja dan Pemadam kebakaran. "Mereka yang ditugas belajarkan dari seluruh Indonesia, akan menggunakan gedung bekas IPDN tersebut," ujarnya.
Menurut Asrizal, mahasiswa IPDN yang disebar ke daerah merupakan mahasiswa tingkat pertama, dan setelah masuk tingkat tiga akan dikembalikan ke Jatinangor. "Karena sistem IPDN itu disebar dan dikumpul, jadi ada yang disebar ke daerah dan ada yang ditarik, tergantung kebijakan Jatinangor disebar ke 7 kampus IPDN yang ada di daerah," jelas Asrizal.
Sementara itu, Asisten I Setdaprov Riau Ahmadsyah Harroefie, menegaskan meskipun sudah dipindah ke Pekanbaru, Pemprov masih berharap agar kampus IPDN tetap bertahan di Riau dan kampusnya dibangun di Riau.
"Setelah tidak bisa dipertahankan di Rohil, tentu kita menginginkan tetap di Riau, itu harapan dari pemerintah Provinsi Riau," ujar Ahmadsyah.
Pihaknya juga akan tetap melakukan komunikasi dengan IPDN, terkait rencana pembangunan kampus di Kulim. "Bagaimanapun yang jelas kampus IPDN tetap di Riau, itu yang terus diupayakan, jangan sampai ditarik dari Riau," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, pemindahaan kampus IPDN dari Rokan Hilir ke Pekanbaru, dikarenakan jarak tempuh yang cukup jauh. Selain itu banyaknya terjadi tindak asusila dan kekerasan membuat Kementerian Dalam Negeri terpaksa memindahkan agar lebih terpantau. (nur)