DKP Agam Lepas 2.600 Ekor Tukik
Lubuk Basung (riaumandiri.co) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melepas sebanyak 2.600 ekor tukik atau anak penyu ke perairan Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara, selama dua tahun semenjak 2015 sampai 2016.
"Pelepasan tukik ini melibatkan Bupati Agam, Dandim 0304 Agam, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Agam, masyarakat dan pelajar," kata Kepala DKP Agam Ermanto di Lubuk Basung, Minggu (14/8). Pada 2016, katanya, DKP Agam melepas sebanyak 1.200 ekor tukik dan pada 2015 sebanyak 1.400 ekor tukik.
Pelepasan tukik ini bertujuan untuk melestarikan binatang laut yang memiliki usia cukup lama itu, karena penyu tersebut mulai punah di perairan Tiku.
"Kita berharap dari 2.600 ekor tukik yang dilepas, sekitar 50 persen bertahan hidup hingga besar, sehingga penyu itu bisa berkembang biak nantinya," katanya.
Ia menambahkan, tukik yang dilepas ini merupakan hasil penangkaran penyu milik DKP Agam di Gasan Ketek, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara.
Penetasan telur penyu ini dilakukan secara alami dengan cara menyimpan telur tersebut di dalam pasir kedalaman sekitar 50 centimeter.
Lokasi tersebut dilindungi dengan jaring alat penangkap ikan agar anak penyu tidak lepas dan tidak dilalui oleh warga. "Saat ini masih tinggal sekitar 100 butir telur yang belum menetas," katanya.
Telur penyu yang ditetaskan ini berasal dari nelayan pengumpul yang ada di sepanjang garis pantai di Agam. "Telur tersebut kita beli dengan harga Rp4.000 per buti," tambahnya.
DKP Agam menganggarkan dana untuk membeli telur dan honor petugas sebesar Rp40 juta. Dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Agam pada 2016.
Salah seorang warga, Nurul Hikmah, memberikan apresiasi kepada DKP Agam yang telah melestarikan binatang langka ini. "Kita berharap program ini tetap berlanjut untuk tahun berikutnya, sehingga penyu ini akan banyak di perairan Tiku," katanya. (ant/azw)