Pemkab Diminta Fungsikan Kolam Renang dan Waterboom
BENGKALIS (riaumandiri.co)-Sudah bertahun kolam renang dan waterboom milik Pemkab Bengkalis di Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, menganggur. Aset Pemkab Bengkalis yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar itu mulai rusak karena tidak dirawat.
Seperti wahana air waterboom yang berada di samping kolam renang, pagar dan bangunan kini diselubungi semak samun, beberapa sisi bangunan juga mengalami kerusakan.
Banyak yang berharap agar Pemerintah Kabupaten menfungsikan kembali dua wahana air itu, agar tidak semakin rusak dan bisa bisa dimanfaatkan masyarakat kembali, baik untuk olahraga maupun untuk bermain bersama keluarga.
“Bukan hanya sayang karena sudah begitu banyak anggaran yang terserap untuk dua wahana itu, tapi juga kebutuhan masyarakat untuk berolahraga dan bermain air bersama anak-anak,” ujar Suwanda warga Senggro Bengkalis, Jumat (5/8).
Soal siapa yang mengelola atau seperti apa cara pengelolaannya, Pemkab lebih memahami hal itu. Terpenting kata Suwanda, masyarakat hanya beharap dua wahana bermain itu kembali diperbaiki dan difungsikan kembali.
“Kalau memang tidak bisa dikelola langsung oleh Pemda, mungkin bisa diserahkan kepada pihak ketiga. Terserah bagaimana teknis pengelolaannya, terpenting bagaimana aset puluhan miliar itu tidak dibiarkan rusak,” sebut Suwanda.
Harapan senada disampaikan Mega. Warga Bengkalis ini juga berharap Bupati bisa kembali menginstrusikan pihak-pihak terkait untuk memperbaiki kolam renang dan waterboom dan memfungsikan kembali.
“Kami dengar katanya kolam renang terjadi kebocoran, padahal pasca diperbiki beberapa tahun lalu kolam renang belum difungsikan, tapi sudah bocor kembali. Apapun kondisinya, mohon kembali diperbaiki agar bisa digunakan kembali,” pinta Mega.
Sebagai daerah kepulauan yang minim sarana bermain untuk anak-anak dan warga pada umumnya, dua wahana air (kolam renang dan weterboom) itu sebagai alternatif utama bagi masyarakat.
“Tidak semua kita mampu membawa anak-anak dan keluarga ke Pekanbaru atau kota-kota lainnya yang ada wahana bermain air, jadi kolam renang dan waterboom ini alternatif utama bagi masyarakat yang isi kantongnya cekak,” sebut Mega.
Diakui, jumlah pengunjung di dua wahana air ini hanya ramai di hari-hari tertentu (hari libur), sehingga keuntungan yang diharapkan dari ramainya pengunjung sangat kecil bahkam cendrung merugi, hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap biaya operasional.
“Kalau soal kunjungan saya yakin di daerah lain juga seperti itu, hanya pada hari Minggu dan hari-hari libur baru ramai. Tapi apapun itu, pasti ada solusinya sehingga wahana air ini tetap bertahan. Untuk itu sekali lagi kami berharap, Pemda bisa menfungsikan kembali wahana air ini, entah itu dikelola oleh PT BLJ atau pihak ketiga lainnya,” saran Mega. (adv/humas)