Harga Minyak Mentah Catat Kenaikan
JAKARTA (HR)- Selama dua minggu ini, minyak mentah patokan Brent mendapatkan keuntungan terbesar dalam 17 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan jumlah rig yang turun dan produsen Libya yang menerapkan aksi jual sejak Juni.
Harga minyak mentah telah meningkat hampir 20 persen dalam enam sesi terakhir. Brent berjangka mencatat kenaikan 9 persen pada pekan ini, terbesar sejak 2011, dan 19 persen lebih pada dua minggu terakhir, terbesar sejak 1998.
Namun, rebound harga disertai dengan volatilitas pasar yang tajam. Minyak mentah berjangka AS telah mengalami perubahan harga harian 9 persen sejak pekan lalu. Banyak analis memprediksi bahwa pasar akan tetap kelebihan pasokan pada kuartal I, saat jumlah rig jatuh dan anggaran eksplorasi berkurang pada perusahaan-perusahaan minyak.
Jumlah pengeboran rig di seluruh dunia turun mengalami penurunan pada Januari ini. Sementara itu, rata-rata jumlah rig minyak AS turun pada bulan yang sama.
Brent ditutup naik sebesar USD1,23 atau 2,2 persen menjadi USD57,80 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS ditutup naik USD1,21 atau 2,4 persen pada USD51,69 per barel.
Pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan pada Januari, juga ikut membantu. Meskipun beberapa data juga meningkatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga AS mungkin terjadi segera setelah pertengahan tahun.
"Ada banyak faktor positif yang nantinya menjadi negatif, dan semua orang menunggu babak berikutnya untuk menjatuhkan," kata Analis Price Futures Group, Phil Flynn di Chicago.(okz/ara)