Golkar Harus Mampu Selesaikan Secara Elegan
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pengamat politik dan pemerintahan Riau, Ronny Basista menilai, Partai Golkar Riau harus segera menuntaskan konflik internalnya secara elegan. Hal itu diyakini akan berdampak positif bagi keberlangsungan jalannya roda organisasi di tubuh partai itu.
Hal itu dilontarkannya terkait belum tuntasnya penunjukan Ketua DPRD Riau, yang sudah setahun kosong setelah ditinggalkan Suparman. Konflik internal, disebut-sebut sebagai penyebab mengapa kursi itu masih kosong hingga saat ini.
Seperti diketahui, DPP Partai Golkar saat masih dipimpin Aburizal Bakrie, telah menetapkan Septina Primawati sebagai Ketua DPRD Riau. Namun, hingga saat ini SK penunjukan Septina tersebut sama sekali belum diproses Golkar Riau.
Golkar Bahkan sebaliknya, DPD I Golkar Riau malah mengajukan tiga nama lain, yakni Supriati, Erizal Muluk dan Masnur.
"Ya, inilah ujian bagi Partai Golkar Riau, apakah bisa menyelesaikan masalah ini dengan elegan atau unjuk kuasa. Yang terbaik adalah DPD berkomunikasi kembali dengan DPP dan meyakinkan nama-nama yang diajukan itu dapat memberi dampak positif bagi partai," ujarnya, Kamis (4/8).
Ditambahkan dosen Fisip Universitas Terbuka Pekanbaru ini, keputusan DPD Golkar Riau seharusnya menjadi acuan DPP Golkar, karena yang mengetahui persis kader dan konstalasi politik di daerah adalah DPD.
"Oleh karena itu, partai yang modern itu adalah partai yang memberi kewenangan luas bagi pimpinan daerah dalam menjalankan roda organisasi dan menentukan pilihan-pilihan terbaik," terang Ronny.
Menurutnya, di satu sisi Septina dan pendukungnya juga terkesan "potong kompas" dan langsung melobi DPP agar ditetapkan untuk diajukan sebagai calon ketua DPRD.
"Sebagai kader yang baik, Septina juga mestinya bertindak sesuai dengan norma dan etika berorganisasi. Bahwa untuk diajukan sebagai pimpinan dan sebagainya itu mestilah melalui DPD terlebih dahulu. Jika berdasarkan penilaian DPD belum layak, maka patuhilah. Menjadi pemimpin itu tidak bisa sekadar ambisi, tapi dukungan yang penuh juga harus dimiliki. Jika kita melihat dari ketiga nama yg diajukan memang cukup layak daripada Septina. Dari aspek pengalaman mereka juga lebih," tambahnya.
Ketika disinggung upaya diskresi yang dilakukan DPD Golkar Riau, Ronny menilai Ketua DPD I Golkar Riau Arsyadjuliandi Rachman bisa mengeluarkan diskresi untuk menetapkan calon lain.
"Hanya saja, dalam sistem kepartaian di negara kita sentralistik, ini segala sesuatu mesti atas restu pimpinan pusat," pungkasnya.
Yakin Komit Terpisah, Septina Primawati yang juga anggota Komisi E DPRD Riau, merasa yakin tetap akan ditetapkan menjadi Ketua DPRD Riau Pengganti Suparman, sesuai SK DPP Golkar yang sudah dilayangkan ke DPRD Riau, November 2015 lalu. "Saya yakin DPP masih komit dengan keputusannya itu," ujarnya.
Septina juga mengaku heran dengan sikap DPD I Golkar Riau yang kembali mengajukan tiga nama untuk posisi Ketua DPRD Riau tersebut. "Padahal ketika itu sudah ada keputusan dari DPP Golkar," tambahnya.
Menyikapi hal itu, pengurus DPD I Golkar Riau Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Kampar, Masnur, hal itu merupakan hak diskresi DPD I Golkar Riau. Seperti diketahui, nama Masnur juga termasuk salah satu dari tiga nama yang diajukan DPD I Golkar Riau.
"Itu merupakan diskresi pimpinan partai, ini juga harus dihormati," ingatnya.
Bahkan, Masnur yakin SK penetapan Ketua DPRD Riau dari Partai Golkar sudah akan sampai ke DPRD Riau pada pekan depan.
"Tunggu saja dalam minggu ini atau minggu depan sudah selesai sudah kita tetapkan dan kita masukkan ke DPRD Riau. Selanjutnya, disampaikan ke Pemprov dan dikirimkan ke Kemendagri dan disetujui Mendagri atas nama presiden," terangnya.
Namun, Masnur menolak menyebutkan nama yang akan ditetapkan apakah dari tiga nama tersebut atau sesuai sk yang sudah ada. "Tak usah itu ditanya, itu sama kalian membuka baju kami," tutupnya. (rud)