Hanya untuk Pejalan Kaki
Bukittinggi (riaumandiri.co) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, bersama pemerintah daerah setempat membahas rencana pengembangan kawasan Jam Gadang sebagai lokasi khusus pejalan kaki.
"Kami mengundang wali kota untuk rapat konsultasi membahas rencana itu karena pemerintah belum pernah menyosialisasikan hal tersebut kepada DPRD, apa tepatnya kawasan pedestrian atau kawasan khusus pejalan kaki tersebut," kata Ketua DPRD Kota Bukittinggi Beny Yusrial di Bukittinggi, Senin (25/7).
Ia mengatakan pihaknya mendapat informasi rencana pengembangan kawasan Jam Gadang itu saat pemerintah setempat menyampaikan rancangan peraturan daerah (ranperda) tentang pembentukan dana cadangan sebesar Rp70 miliar untuk pembangunan pedestrian kawasan Jam Gadang dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu.
"Ini yang kami diskusikan. Dewan harus paham terlebih dahulu apalagi rencana ini tidak ada dalam kebijakan umum Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kami tidak ingin ada aturan yang dilanggar," jelasnya.
Beny menambahkan, dalam rapat konsultasi tersebut, pada intinya semua fraksi di DPRD mendukung setiap rencana pemerintah setempat selagi bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat dan pembangunan daerah, namun harus sesuai aturan yang berlaku.
Pihaknya juga menyampaikan sejumlah saran terkait rencana pengembangan kawasan Jam Gadang tersebut.
"Intinya, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Kawasan pedestrian itu memakan dana sebesar Rp70 miliar. Kemudian masih banyak rencana lain yang belum terlaksana seperti pembangunan RSUD dan gedung DPRD yang sampai saat ini belum jelas, perlu dipikirkan atau dikaji ulang kemampuan keuangan daerah," tambahnya.
Ia menyebutkan, hasil rapat konsultasi tersebut akan dijadikan acuan bagi DPRD dalam rapat internal selanjutnya.
Sementara, Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias mengatakan rapat tersebut membahas program-program untuk percepatan pembangunan daerah.
"Termasuk di dalamnya membahas pengembangan Jam Gadang, karena ramainya pengunjung terutama saat libur sehingga tampak tidak nyaman dan sesak," katanya.
Menurutnya, sebagai ikon kota tersebut, kawasan Jam Gadang perlu diperbaiki dan diperluas. Direncanakan akan dilakukan perbaikan seperti pada bagian lampu dan lantai taman, pembangunan mushalla dan 10 WC umum.
Ia menerangkan, kebutuhan dana untuk pengembangan kawasan pedestrian belum dapat dipastikan karena detail engineering design (DED) yang belum selesai.
"Penataan ini sifatnya untuk jangka panjang demi kenyamanan masyarakat dan pengunjung. Kami akan upayakan bantuan dari APBN maupun APBD provinsi untuk rencana ini," ujarnya. (ant/azw)