JAKARTA (riaumandri.co)-Tren suku bunga perbankan terus mengalami penurunan. Ini seiring menjelang penerapan suku bunga acuan baru yang akan diberlakukan Bank Indonesia (BI).

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Haru Koesmahagyo mengatakan, pihaknya memperkirakan akan ada penurunan suku bunga setelah penerapan suku bunga acuan yang baru sebesar 25 bps. Sementara segmen penurunan bunganya masih dalam kajian.
"Jelas ini akan mendorong penurunan suku bunga, karena sistem (bunga) baru ini lebih transaksional dan menggambarkan kondisi pasar,” ujarnya, Kamis (14/7).

Namun, menurut Haru, akan lebih efektif apabila disertai kebijakan yang mendorong peningkatan likuiditas seperti penurunan Giro Wajib Minimun (GWM).

Posisi suku bunga dasar kredit (SBDK) terakhir bulan Mei 2016, BRI memiliki suku bunga di segmen kredit korporasi sebesar 10,50 persen. Sementara segmen kredit ritel 9,75 persen dan kredit mikro sebesar 17,50 persen.

Lalu, kredit konsumsi seperti kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 10,25 persen dan non KPR 12,50 persen. Dari sisi kinerja keuangan, hingga juni pihaknya masih melakukan audit internal. Haru membeberkan, kinerja hingga semester I ini masih membukukan kredit yang positif.

Dengan demikian, pihaknya lebih optimis untuk membidik pertumbuhan kredit pada tahun ini. Seperti diketahui BRI telah mengajukan revisi rencana bisnis bank (RBB) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merevisi pertumbuhan kredit menjadi 17-18 persen hingga akhir tahun.(kon/mel)