Lebih 50 Rumah Rusak, Puluhan Luka-luka
PAINAN (riaumandiri.co)-Gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang kawasan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Kamis (2/6) pagi. Sejauh ini, gempa tersebut telah mengakibatkan lebih dari 50 unit rumah rusak dan puluhan warga mengalami luka-luka.
Gempa juga terasa hingga ke Kota Padang. Dari pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak serta kerusakan akibat gempa, paling terasa di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Muko-muko, Provinsi Bengkulu.
Lebih Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Kabupaten Pesisir Selatan, terdapat 14 korban luka dan 11 rumah rusak. Kondisi itu terjadi di Kecamatan Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti dan Air Haji Tengah. Korban luka berat menjalani perawatan di RSUD Painan, sedangkan korban luka ringan dirawat di Puskesmas setempat.
Di Kabupaten Mukomuko, tambahnya, pendataan baru dapat dilakukan di dua desa, yakni Desa Lubuk Pinang dan Desa Pasar Panjang, Kecamatan Lubuk Pinang. Di dua desa tersebut, sebanyak 3 rumah roboh atau rusak berat, tiga rumah rusak sedang dan sembilan rumah lainnya mengalami rusak ringan.
Sedangkan di Desa Talang Sakti Kecamatan V Koto terdapat 10 rumah rusak berat, tujuh rumah rusak sedang dan 13 rumah rusak ringan. Di Desa Kota Praja Kecamatan Manjunto terdapat satu unit RSUD rusak sedang.
"Pendataan masih dilakukan. Luasnya wilayah dan kondisi hujan deras menyebabkan pendataan belum dapat dilakukan dengan cepat. Kondis listrik mati juga menimbulkan masalah dalam pelaporan dampak gempa di Mukomuko," terangnya.
Sementara itu, gempa juga dirasakan di Kota Padang. Di ibukota Provinsi Sumbar tersebut, dua orang mengalami luka berat akibat tertimpa bangunan. Gempa juga membuat pasien yang sedang dirawat di RSUD M Djamil Padang, diungsikan sementara ke tempat terbuka. Langkah itu ditempuh untuk menghindari kemungkinan terburuk bila ada bagian bangunan rumah sakit yang roboh sehingga bisa menimpa pasien. Namun hingga siang hari, kondisi kembali normal. Aktivitas pun mulai berjalan seperti biasa.
Tak Potensi Tsunami
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas gempa tektonik itu terjadi cukup keras di sekitar Painan, Bengkulu, Kepahiyang, Padang dan Padang Panjang.
Gempa terjadi pada pukul 05.56 WIB. Gempa berkekuatan 6,5 Magnitude dengan kedalaman 72 km berada tepat di lokasi 2.29 Lintang Selatan (LS) dan 100.46 Bujur Timur (BT). Setelah diperbarui, BMKG mencatat gempa tektonik itu memiliki kekuatan 6,5 Magnitude dengan kedalaman 70 km. Lokasinya berada di 2.16 Lintang Selatan (LS) dan 100.70 Bujur Timur (BT).
BMKG memastikan gempa bumi yang berpusat di laut 79 Km Barat Daya Pesisir Selatan Sumatera Barat (Sumbar) tidak berpotensi tsunami karena kedalamannya cukup dalam (72 km). Dari hasil monitoring BMKG, selama satu jam belum ada gempa bumi susulan.
"Sesuai dengan laporan masyarakat yang diterima BMKG bahwa gempa bumi dirasakan cukup keras di Painan, Kepahiyang, Padang dan Padang Panjang, Sumatera Barat dan Bengkulu," terang Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi.
Berdasarkan parameter, lanjut Riyadi, gempa bumi disebabkan aktivitas subduksi penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber memperlihatkan, gempa bumi ini dibangkitkan oleh aktivitas sesar yang naik.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
"Agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil," pungkasnya. (bbs, dtc, kom, ral, sis)