Harus Lebih Bergairah
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Daya jual hasil tani masyarakat di Provinsi Riau saat ini sangat memprihatinkan. Akibatnya, sektor pangan mengalami penurunan dan berimbas pada melemahnya ekonomi para petani.
Untuk membantu kondisi ini, Pemerintah Provinsi Riau melalui Badan Ketahanan Pangan meluncurkan program Toko Tani Indonesia (TTI) yang mampu memutus mata rantai sistem tata niaga yang selama ini merugikan banyak pihak terutama para petani dan masyarakat.
Demikian diungkapkan Gubernur Riau melalui Staf Ahli Bidang Pembangunan, Arlizman Agus di sela-sela launching TTI Riau, Senin (30/5). Katanya, keberadaan TTI ini ke depan akan menjadi wadah penjualan berbagai produk pangan yang langsung dihasilkan dari para petani.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Riau, Darmansyah mengungkapkan, keberadaan TTI ini merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang hari ini serentak diresmikan secara nasional di seluruh Indonesia.
“Program ini harus didukung oleh seluruh pemerintah provinsi dengan tujuan agar mampu mendekatkan sektor pangan dengan masyarakat.
Apalagi Riau ini merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya konsumtif dan bukan produktif di sektor pangan. Oleh sebab itu, sering terjadinya naik turun harga pangan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Lanjutnya, keberadaan TTI ini ke depan diharapkan mampu memutus mata rantai sistem tata niaga yang selama ini banyak merugikan berbagai pihak. Hampir 40 persen margin keuntungan berada di tangan para pedagang.
Sementara para petani dan masyarakat lebih banyak dirugikan akibat murahnya daya jual petani dan tingginya harga pembelian sektor pangan bagi para konsumen. (nie)