Puluhan Massa Demo PT Aneka Bumi Pratama
PANGKALAN LESUNG (riaumandiri.co)-Puluhan massa yang terdiri dari mahasiswa, pemuda dan masyarakat Dusun Tua, Kecamatan Pangkalan Lesung, mendatangi PT Aneka Bumi Pratama, perusahaan penampung karet yang terletak di Jalan Lintas Timur Desa Dusun Tua, Selasa (24/5).
Masa menuding perusahaan pengolah karet yang telah hadir lebih dari tiga tahun ini, tak berkontribusi terhadap masyarakat. Bahkan, di berbagai kegiatan sosial, perusahaan ini sama sekali tidak menjalin hubungan yang harmonis, apalagi membina silaturahmi yang baik.
Aksi di bawah pengawalan ketat aparat Kepolisian Sektor Pangkalan Lesung, ditambah personel Polsek Pangkalan Kuras ini, sempat memanas yang memaksa para pengunjuk rasa melakukan penyegelan pintu masuk, akibat manajemen perusahaan yang tidak mau menemui para pengunjuk rasa.
Aksi masa yang mulai terpancing emosinya berhasil diredam oleh aparat Kepolisian dan proses mediasi dengan manajemen pun dilakukan. Proses mediasi yang terdiri dari perwakilan masyarakat, pemuda dan mahasiswa dilakukan di kantor perusahaan.
Eka, Koordinator Lapangan, dalam orasinya menuding banyak persoalan antara masyarakat dengan perusahaan yang tak kunjung selesai. Hal ini menjadi pemicu massa menuntut hak-haknya agar dikeluarkan oleh perusahaan. Bila perusahaan tetap enggan bersahabat dengan masyarakat, sebaiknya silahkan hengkang dari bumi Pangkalan Lesung.
“Persoalan CSR dan ketidakpedulian perusahaan terhadap masyarakat. Ini yang kami tuntut. Selain itu, persoalan isu lingkungan terkait analisis dampak lingkungan juga dipertanyakan. Sementara untuk turap atau tembok perusahaan juga dinilai memakan daerah milik jalan (DMJ)," tegas Eka.
Kapolsel Pangkalan Lesung, AKP Sahardi, yang turut mengamankan jalannya aksi mencoba menyampaikan agar massa saat menyampaikan aspirasi bisa berlangsung tertib dan tidak anarkis.
Sementara itu, Hendra, Kepala Desa Dusun Tua, yang turut dalam proses perundingan menyebutkan, sejak awal perusahaan ini berdiri telah dibuat perjanjian yang diikat dengan MoU, yakni perusahaan menyanggupi untuk dana kas desa Dusun Tua dan Desa Pesaguan. Bahkan, Kades telah berupaya membangun komunikasi yang baik dengan manajemen, namun perusahaan ini terkesan tidak bersahabat dan menghargai masyarakat dua desa.
Manajemen PT Aneka Bumi Pratama, Man Hirmawan, didampingi Yeni, Staf audit, menyebutkan, untuk tenaga kerja, perusahaan banyak menggunakan tenaga kerja lokal dari desa di sekitar perusahaan. Sementara untuk tenaga staf semuanya berasal dari Jambi. Untuk kerjasama dengan dua desa, Dusun Tua dan Pesaguan, perusahaan memberi uang kas desa senilai Rp1 juta untuk Dusun Tua dan Rp500 untuk Desa Pesaguan.
Man Hirmawan, juga menegaskan bahwa kehadiran perusahaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, bukan untuk merusak lingkungan. Perundingan yang berlangsung lebih dari dua jam sedikit memanas, namun forum menyepakati untuk CSR akan dibahas bersama ke depannya. ***