Pokja Lelang Minta Syarat yang Aneh
BAGANSIAPIAPI(riaumandiri.co)-Ada-ada saja ulah Panitia Pokja Lelang di Kabupaten Rokan Hilir untuk menutup ruang bagi kontraktor lokal mendapatkan proyek. Selain meminta dukungan peralatan yang tidak sesuai dengan jenis proyek yang dikerjakan, mereka juga meminta SKT.
Contohnya, pada proyek semenisasi Jalan Penghulu Bahrum Dalam Lingkungan Dusun I Kasang Bangsawan dengan nilai Rp531 Juta. Dalam Lembaran Dokumen Pemilih (LDP), panitia Pokja III meminta dukungan alat berat, di antaranya excavator, motor grader, vibrator roller dan 5 unit dump truck. Sedangkan dalam analisa rekaman harga satuan, tidak tercantum nama alat berat yang dimaksud dan hanya tertera 2 unit concrete mixer dengan kapasitas 0.3 - 0.6 isi 17 liter.
"Mungkin lembaran dokumen hasil copy paste itu. Jadi lupa menghapus persyaratannya," ujar salah satu panitia Pokja yang minta namanya tidak disebutkan, Selasa (24/5).
Selain itu, pada lelang proyek semenisasi Jalan Kelompok Mekar Tani RT 01/RW 01 Kecamatan Batu Hampar juga mengalami kasus yang sama. Bedanya, Pokja Lelang I meminta 3 buah Sertifikat Keahlian Tekhnik (SKT) yang sangat jarang diurus rekanan. Diantaranya SKT Pekerjaan Jalan dengan tamatan S1 Sipil, SKT Pekerjaan Jalan dengan tamatan D3 Tekhnik Sipil dan SKT Juru Gambar dengan tamatan D3 Teknik Sipil.
Permintaan yang aneh tersebut membuat salah seorang kontraktor Bagansiapiapi, Supri merasa gerah. Menurutnya, persyaratan Pokja itu menjadi syarat "Baku Hantam". Jika persyaratan tidak sesuai, maka dokumen penawaran akan digugurkan. Sudah jelas, persyaratan itu akan menambah persaingan usaha yang tidak sehat.
Dia meminta, lelang tender proyek tahun ini janganlah direkayasa. Apalagi mengarah kepada pemenang tertentu yang jauh hari sudah melengkapi persyaratannya.(grc/hen)