Siswa Peserta UAS Dievakuasi
DUMAI (riaumandiri.co)-Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah bagi siswa Sekolah Dasar di Kota Dumai, terganggu akibat banjir yang melanda kota pelabuhan itu, Rabu (18/5). Akibatnya, sejumlah siswa peserta UAS terpaksa dievakuasi. Banjir terjadi setelah Kota Dumai diguyur
Siswa hujan lebat selama delapan jam.Akibat curah hujan yang tinggi, Kota Dumai pun berkuah. Hampir di seluruh kawasan air tergenang dengan ketinggian antara lutut orang dewasa hingga satu meter.
Dari pantauan di lapangan, banjir membuat pelaksanaan UAS hari terakhir jadi terganggu. Para siswa tidak bisa melaksanakan ujian, karena ruangan tempat ujian tergenang air. Kondisi itu tampak antara lain di SDN 013, SDN 014, SDN 017 yang berada di Kompleks SD Labour Housing, Buluh Kasap Kecamatan Dumai Timur.
Kondisi itu dibenarkan Kepala SDN 013, Azwan. Dikatakan, pihaknya terpaksa mengevakuasi sekitar tiga kelas muridnya yang mengikuti UAS ke lantai dua gedung sekolah itu.
"Kita terpaksa memindahkan murid yang menjadi peserta US ke ruangan kelas yang berada di lantai II. Berutung sekali, ruangan pada lantai II tersebut ada yang kosong, sehingga bisa dipakai untuk kondisi daruat," ujarnya.
Dikatakannya, untuk peserta UN di sekolahnya terdapat 85 murid yang dibagi di lima ruang kelas. "Untuk yang dua kelas posisinya tidak terkena banjir, sehingga bisa digelar ujian seperti biasa," tambahnya.
Delapan Jam
Dari pantauan lapangan, hujan deras terus mendera Kota Dumai selama delapan jam. Akibatnya, saluran air tidak sanggup menahan debit air dan akhirnya meluap. Sebagian besar kawasan di Kota Dumai pun tergenang. Bahkan sejumlah ruas jalan utama di Kota Dumai juga tampak terendam. Di beberapa titik, genangan air bahkan mencapai ketinggian hingga satu meter.
Kondisi ini terjadi di Jalan Kesuma, Kelurahan Jayamukti, Kecamatan Dumai Timur. Pemukiman warga di sepanjang jalan itu, rata direndam banjir. Akibatnya, beberapa warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun banyak juga yang memilih bertahan di rumah, sembari menyelamatkan barang-barang penting.
Sementara di beberapa kawasan lain seperti di Jalan Nangka, Belimbing, Jeruk, Semangka, Rambutan, Pepaya, Delima, Jalan Mangga dan kawasan sekitarnya di Dumai Kota, genangan air berkisar setinggi 50 centimeter.
Banjir juga membuat beberapa ruas jalan tak bisa dilintasi kendaraan, karena genangan air yang tinggi. Kondisi itu tampak di Jalan Sultan SYarif Kasim depan Hotel Komala Dumai.
"Saya terpaksa menitipkan kendaraan di sebelah Hotel Komala. Ketika hendak ke kantor, pas melintasi kawasan tersebut motor saya mogok," ucap Syafrianto, pegawai di Kejari Dumai.
Sejumlah personil polisi pun terlibat dorong-dorongan dengan pengendara kendaraan yang mogik di tengah genangan banjir. Mereka juga terlihat tidak menghiraukan hujan dengan curah yang cukup deras.
"Ini sudah menjadi kewajiban kita sebagai Personil Polres Dumai. Apalagi banyak kendaraan masyarakat yang mogok di tengah banjir," ujar Iptu Burnaidi, Kanit Patroli Satlantas Polres Dumai, seraya mengatakan Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo, telah mengarahkan seluruh personel turun ke jalan dalam membantu masyarakat.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Tengku Izmet mengaku sejak pagi hingga petang kemarin, ia beserta staf lebih banyak di lapangan memantau kondisi banjir.
Kesimpulan ia peroleh penyebab banjir meluap selain kondisi parit yang sempit juga banyaknya sampah. Sehingga ketika hujan lebat turun, drainase tak mampu menampung air.
"Kita ingatkan kepada masyarakat jangan membuang sampah sebnarangan. Terutama tidak membuang sampah ke dalam parit. Karena hal itu menyebakan parit akan tersumbat dan rawan banjir jika musim hujan," imbaunya. (zul)