Belasan Kapal Asing di Anambas Juga Diusulkan Untuk Ditenggelamkan
Tarempa (HR)-Belasan kapal nelayan asing yang telah berhasil ditangkap dan ditahan di Kabupaten Kepulauan Anambas juga segera diusulkan untuk ditenggelamkan. Pasalnya, ketegasan dari pemerintah pusat atas penenggelaman tiga kapal asing beberapa waktu lalu dianggap sangat efektif untuk memberikan efek jera yang tinggi bagi para nelayan pelaku illegal fishing di Anambas, Kepulauan Riau.
Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, saat ini tengah mengajukan belasan kapal asing untuk juga ditenggelamkan. Menurutnya, belasan kapal yang mangkrak di Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan, tersebut dapat mengganggu arus lalu lintas laut bagi warga setempat yang dominan menggunakan jalur laut untuk beraktivitas.
"Belasan bangkai kapal yang di Antang (Desa Tarempa Timur, red) juga nanti kita usulkan untuk ditenggelamkan. Ada belasan kapal di sana," kata Haris kepada pewarta di halaman Hotel Tarempa Beach, Tarempa, Selasa (9/12)
Sementara tempat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar, mengatakan saat ini pemerintah daerah setempat telah mengusulkan agar kapal tersebut juga ditenggelamkan karena memiliki nilai manfaat bagi ekosistem ikan-ikan yang akan bersarang di bangkai kapal tersebut. Selain itu pascapenenggelaman kapal asing beberapa waktu lalu juga berimbas pada hasil jumlah tangkapan para masyarakat Anambas yang bekerja sebagai nelayan.
"Memang kita sudah usulkan agar kapal-kapal yang ada di Antang itu juga ditenggelamkan. Memang sangat luar biasa efek dari penenggelaman kapal asing terhadap nelayan kita. Hasil tangkapnya memang drastis meningkat jauh," kata Yunizar yang ditemui pewarta di ruangannya.
Meskipun belum merekap hasil tangkap secara keseluruhan pasca penenggelaman tiga kapal asing beberapa waktu lalu, Yunizar menjamin penangkapan hasil nelayan jauh meningkat.
"Saya bisa garansi kalau hasil penangkapan nelayan kita meningkat, karena penenggelaman serupa juga pernah dilakukan dulu sebanyak tujuh buah. Dari zaman dulu setelah penangkapan, pasti meningkat," ujarnya.
Ia bahkan mengatakan hasil rekaman video juga ditayangkan di negara-negara asing untuk memperingatkan nelayannya tidak menangkap ikan di perairan Indonesia. "Pemerintah Malaysia dan Tiongkok telah memperingatkan nelayannya untuk tidak menangkap ikan di Indonesia," kata Yunizar. (btd/ivi)