Saiful Bahri Jadi Peserta Magang ke Jepang
SABAK AUH (riaumandiri.co)-Saiful Bahri pemuda asal Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh mendapat kepercayaan dari Kementerian Pertanian RI menjadi peserta magang pertanian di Jepang.
Dia berangkat, Selasa (10/5) menuju Jakarta dan dijadwalkan, Kamis (12/5) bersama rombongan pemuda yang akrab dipanggil Ipul ini menuju Jepang untuk menimba ilmu pengembangan budidaya sayuran selama 2 tahun.
Sebagai wujud melestarikan budaya dan memohon doa restu dari masyarakat, sebelum berangkat, Saiful anak ke-8 dari pasangan Sulaiman dan Siti Aminah menggelar doa bersama di kediamannya, Senin malam (9/5).
Di momen ini, Syaful menceritakan pengalamannya pada Haluan Riau bagaimana proses dan tahapan yang ia lalui sehingga bisa lulus menjadi peserta magang di Jepang.
"Sebenarnya saya ingin fokus ke pengembangan budidaya padi, itu usulan pertama yang saya ajukan. Namun program yang ada usulan ke dua, budidaya sayuran," terang Saiful Bahri.
Kesempatan ini didapat berawal dari niat tulusnya mengabdi di kampung, meski usai kuliah ia mendapat kepercayaan bekerja di suatu lembaga survey dengan pendapatan yang lumayan, ia mengambil sikap pulang kampung membantu kelompok tani.
"Usai kuliah saya dipercaya dosen mengelola lembaga survei, namun entah kenapa saya tergugah untuk pulang membantu kelompok tani, mulai dari membuat proposal pertanian. Saya bergabung di kelompok tani Pemuda Insan Cita," terang saiful yang menjabat Sekretaris Kelompok Tani Pemuda Insan Cita ini.
Selain mengajukan proposal ke pemerintah, ia juga pernah coba membangun komunikasi dengan investor pupuk, tujuanya membangun kerja sama dengan kelompok tani guna pengembangan budidaya padi jenis IP 200.
"Dari keaktifan ini saya mendapat informasi dari kelompok tani bahwa ada program kementrian, saya telusuri di dinas," terang Saiful Bahri.
Informasi itu ia kejar, sehingga mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan budidaya jagung di Balai Pelatihan Pertanian Jambi.
"Berangkat awal saya mengikuti pelatihan budidaya jagung, setiba di Jambi masih dalam proses pelatihan, melihat ada peluang magang di Jepang, saya coba melakukan lobi dan berhasil pindah ke program pelatihan kewirausahaan untuk program magang ke Jepang," terang Saiful Bahri.
Di Jambi ia bersaing dengan peserta dari Aceh, Medan, Sumbar, Riau dan Kepri. Menurutnya, kemungkinan nilai terbesar selama tes didapat dari laporan dan keaktifan selama pelatihan. Dalam pelatihan itu ia fokus melakukan studi kasus tentang program P4S yang berhasil memasok bahan sayuran ke supermarket yang berada di kota-kota.
"Hasil tesnya tidal langsung diumumkan, 2 minggu setelah pulang dari Jambi baru saya dapat surat penguman lulus. Setelah itu tim dari Kementan bersama Presiden Ikatan Keluarga Magang Jepang (Ikamaja) Henda Suhenda melakukan suvey ke rumah, guna memastikan apakah benar saya anak petani atau bukan," terang Saiful.Perjuangan belum tuntas, selaksi lain berhasil ia lalui pada Diklat di Bogor selama satu bulan.
"Dalam Diklat itu 2 minggu praktek di lapangan, 2 minggu belajar bahasa jepang. Dilanjutkan dengan Phisikotes, tes Fisik, Mental, kedisiplinan dan kemampuan bahasa dan budaya jepang. Dari 63 peserta, yang lulus 43 orang," terang Saiful menjelaskan perjuangannya.
Setelah dinyatakan lulus, ia dimagangkan di Ikamaja Lampung guna memantapkan kemampuan bahasa jepang. Seluruh tahapan berhasil di lalui, dan rombongan peserta magang ke Jepang telah dilepas secara resmi oleh Mentri Pertanian Amran Sulaiman pada 12 April lalu.
Janji Berhasil Ia berjanji tidak akan mengecewakan masyarakat dan kelompok tani yang ditinggalkan selama 2 tahun ke depan, cita-cita keberangkatannya kali ini cukup mulia, mencari ilmu untuk pengembangan ta-naman sayur di daerah kelahiran, dan akan dibawa untuk membina kelompok tani.
Prestasi ini mendapat apresiasi dari Camat Sabak Auh Suparni dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultural Siak Rubiati, harapannya setelah pulang menimba ilmu dari Jepang nanti Saiful bisa menjadi pelopr pertanian di daerah.
Sementara Kadis Tanaman Pangan dan Holtikulural Rubiati menyampaikan, dari Siak saat ini baru Saiful yang berhasil mendapat kepercayaan magang ke Jepang dari kementrian.
Ia berupaya tahun berikutnya ada pemuda lain yang fokus di pertanian bisa mendapatkan kesempatan yang sama.***