Sepakat Pengiriman Pembantu Rumah Tangga Lewat Satu Pintu
Putrajaya (HR) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia bersepakat pengiriman pembantu rumah tangga asal Indonesia melewati satu pintu. Kebijakan tersebut bertujuan untuk memelihara kepentingan pembantu rumah Indonesia selain memungkinkan mereka mendapatkan pelatihan yang memadai dan diberi perlindungan sewajar nya ketika bekerja di Malaysia.
"Kita temukan saat ini cuma 4.000 orang lebih saja pembantu yang masuk melalui jalur resmi, sementara 105.000 orang menggunakan jalur tidak resmi," kata Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, seperti dikutip dari Bernama, Jumat (5/2).
Hal itu disampaikan Najib saat menerima lawatan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). "Jadi kami berdua setuju supaya menteri terkait melanjutkan pembicaraan sehingga bisa mewujudkan hanya satu jalur," katanya dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Jokowi.
Najib mengatakan, kedua negara telah menemukan jalur resmi yang disepakati dalam nota kesepahaman (MoU) tentang rekrutmen dan penempatan pembantu rumah tangga asal Indonesia yang ditandatangani di Bali pada 2011 lalu, tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
Sementara itu, Jokowi juga berpendapat sama. "Akan digunakan satu jalur saja sehingga perlindungan bisa dilakukan bersama-sama," kata Jokowi.
Isu pembantu rumah merupakan salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan kedua kepala pemerintahan itu.
Selaras dengan itu, kedua negara juga sepakat agar PJTKI dari kedua negara dilibatkan dalam kerja sama formal untuk urusan pengiriman pembantu rumah Indonesia ke Malaysia, sekaligus memenuhi permintaan sejumlah pengusaha di Malaysia. (btd/ivi)