Pabrik Sinar Mas Cemari Sumber Air Warga
DUMAI (riaumandiri.co)-Pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik tiga anak perusahaan Sinar Mas Group di Kecamatan Sungai Sembilan, membuat sumber air tawar mati dan menjadi keluhan masyarakat setempat.
Ironisnya lagi, sejak pembangunan pabrik itu berlangsung, sumber air tawar yang biasa digunakan masyarakat setempat, kini sudah bercampur dengan air laut dan rasanya asin ketika digunakan warga tempatan.
Johar Arifin, warga RT 09 Kelurahan Bangsal Aceh yang rumahnya tidak jauh dari kawasan perusahaan tersebut mengatakan kondisi sumber air yang berada dirumah warga tidak tawar seperti dulu lagi. Kini sudah asin.
"Semenjak pabrik ini berdiri, air sumur kami sudah terasa asin karena tidak ada lagi pohon yang menahan air laut ketika pasang. Kami sangat mengeluhkan kondisi ini dan kami minta pemerintah turun tangan," kata Johar, kemarin.
Ia menjelaskan, bahwa lokasi pembangunan pabrik milik anak Sinar Mas Group tersebut merupakan pertahanan air laut masuk bercampur dengan air tawar. Maka dari itu, masyarakat kini harus membeli air bersih.
"Saat ini masyarakat kami membeli air, karena air sumur sudah tidak bisa digunakan dikarenakan sudah bercampur air laut. Kami juga berharap perusahaan bisa membuat waduk untuk resapan air," tegasnya.
Dikatakannya kembali, selain membeli air dimusim kemarau, ketika musim hujan kawasan masyarakat juga menjadi banjir disebabkan tidak adanya kawasan hutan yang berfungsi menjadi lahan resapan.
Tidak hanya itu, pabrik tersebut juga diduga telah merusak Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di samping pabrik. Sebelum ada pabrik ini, lebar sungai lebih dari 12 meter, sekarang hanya tinggal 6 meter.
Sebelumnya, PT Paramita Bangun Sarana (PBS) anak perusahaan Sinar Mas Group tersebut didemo Aliansi Rakyat Berdaulat (ARB) Dumai terkait adanya dugaan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina ilegal.(zul)