Sebanyak 3.100 Warga Lanjut Usia Masih Terlantar
LIMAPULUH KOTA (riaumandiri.co)-Insiden kebakaran rumah hunian, yang menewaskan seorang warga lanjut usia di Nagari Situjuah Tungkar, , direspon unsur pimpinan daerah Kabupaten Limapuluh Kota. Pemkab memastikan tengah membuat sebuah terobosan melalui gerakan revolusi mental, guna memberi perhatian khusus kepada warga lanjut usia dan orang tua jompo.
Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan, mengatakan insiden kebakaran rumah warga lanjut usia bernama Samin (90), seperti yang diberitakan beberapa surat kabar, menjadi gambaran kondisi sosial masyarakatnya saat ini. "Peristiwa ini menunjukkan fakta, bahwa masih banyak orang tua kita hidup sendiri dan butuh perhatian," ujar Ferizal, Rabu (27/4).
Ia menyebut, pihaknya sudah meminta data seluruh warga lanjut usia ke Dinas Sosial. Berdasarkan data yang diperoleh Dinsosnakertrans, tercatat hampir sebanyak 28.000 orang warga lanjut usia jompo. Yang memiriskan, dari 28.000 jiwa, katanya, hampir sekitar 3.100 warga lanjut usia masih hidup dalam kondisi terlantar.
"Terlantar yang saya maksud disini, dalam tanda kutip, mereka para orang tua rata-rata masih belum memperoleh kehidupan yang layak, dan bahkan masih belum terperhatikan. Di usia dini, para orang tua masih tinggal di gubuk, ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kami sedang mecarikan solusinya," sebutnya.
Menurut Wabup, ia sudah menyampaikan fakta tersebut kepada Bupati Irfendi Arbi. Mendengar pemberitahuannya, Bupati memerintahkan jajarannya membuat sebuah inovasi dan regulasi, guna membantu para warga lanjut usia. Salah satunya dengan pemberian bantuan, kepada para warga jompo yang kurang mampu.
Berkaitan adanya program khusus dari pemerintah Pusat, melalui gerakan revolusi mental, Pemkab pun memiliki kesempatan. Program ini, bakal disinkronisasi dengan salah satu agenda Pemkab di bidang sosial. Kini, Pemda memastikan tengah membuat suatu program berupa tambahan pengha-silan senilai Rp500 ribu per bulan untuk setiap pegawai.
Tambahan penghasilan ini, akan digunakan khusus untuk membantu para orangtua jompo. "Kita akan membuat regulasinya. Yang jelas, Bupati di Jakarta sudah mengkoordinasikan hal ini dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani. Kabar yang kita dapat, Menteri sudah memberi respon positif," sebutnya.
Ferizal mengaku, optimis upaya pemberian penghasilan ini, bisa dimasukkan ke dalam program revolusi mental di Pusat. Dia optimis, akan menjadikan program tersebut sebagai rool model nasional, untuk diluncurkan pada agenda kunjungan Menko PMK, Puan Maharani yang dijadwalkan hadir di Limapuluh Kota pada 30 April 2016.
Wabup berspekulasi, jika sebanyak 7.700 pegawai Pemda membantu orang tua lanjut usia di daerahnya, maka angka orangtua jompo yang terlantar akan semakin sedikit. Pihaknya juga akan memberi perhatian kepada panti jompo, seperti salah satunya panti jompo di Situjuah Batur. (gsc/aag)