PETANI KARET MULAI BERGAIRAH

Harga Karet Merangkak Naik

Harga Karet Merangkak Naik

SIAK (riaumandiri.co)-Petani karet mulai sumbringah. Harga karet di Kabupaten Siak saat ini merangkak naik. Kenaikan harga ini menambah semangat petani menagih atau menoreh getah karet di kebunnya, karena sangat  menguntungkan.

Beberapa  bulan terakhir ini, harga karet di dae rah jatuh rendah, yakni sekitar Rp3.000/kg. Namun pada minggu-minggu ini mulai naik sekitar Rp6.000 hingga 7.000/g. "Alhamdullillah harga karet sudah mulai naik.

Setelah 2 bulan terakhir harga sekitar Rp3.000 naik menjadi Rp6.000/kg," kata Mulyani, petani karet  warga Tuah Indrapura, Rabu (27/4).

Lanjut Mulyani mengatakan, harga ini sedikit membuat petani mulai sumringah dan semangat untuk menoreh getah karet. Sebab, harga karet yang dulunya mencapai belasan ribuan rupiah, terus mengalami penurunan hingga jatuh pada titik terendah sekitar Rp3.000 per kilogram. Pada saat itulah, petani karet sempat malas menoreh getah karena hasilnya tidak menguntungkan mereka.

"Kita berharap harga ini terus merangkak naik agar ekonomi keluarga terbantu. Apalagi menjelang tahun ajaran baru kebutuhan untuk biaya pendidikan tentu cukup banyak," ungkapnya.

Hal senada disampaikan petani karet Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang Syahril. Dia menuturkan, harga getah di kampungnya naik beberapa hari belakangan ini, harga mencapai Rp7.000/kg.

"Harga getah karet di daerah sini kini sudah men capai 7.000/kg dan tentunya dengan kenaikkan harga ini kami lebih semangat lagi untuk menoreh atau memotong karet di kebun kami. Apalagi musim saat ini sangat mendukung sekali," jelasnya.

Pemilik kebun karet berharap, harga terus mengalami peningkatan hingga lebih tinggi. Menurut catatan mereka, harga  karet di kampungnya  pernah mencapai Rp1.300/kg. Namun sejak tahun 2014 lalu turun hingga Rp4.000 per kilogram.Menangapi hal ini, Kepala Disperindagkop Siak Wan Buhori menjelaskan, dengan adanya kenaikkan harga karet ini tentunya masyarakat sangat berbahagia dan pihaknya juga berharap harga ini bisa naik terus karena masalah harga karet ini masalah internasional.

"Selain itu kita juga berharap di daerah kita ada perusahaan pengelolaan bahan baku karet, sehingga harga karet petani kita bisa bersaing dengan karet-karet yang ada dinegera lain. Karena selama ini karet-karet kita yang mengambil atau dijual ke  orang-orang dari negara Cina. Artinya kita selalu ekspor bahan baku kita ke Cina, sehingga apabila di negera Cina itu tidak terlalu butuh dengan getah karet kita harga bisa anjlok," jelasnya.(gin)