Juli Siap Dialirkan
PEKANBARU (riaumandiri.co)- Hingga saat ini proses pengerjaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berada di Tenayan Raya, kini sudah mencapai 95 persen. Proses pengerjaan tersebut sudah masuk ke tahap steam blowing finish, yang merupakan proses pembersihan pipa dari kotoran debu, guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan standar untuk kedua unit.
Ditargetkan, Juli mendatang kedua unit pembangkit sudah selesai dan sudah bisa berfungsi dengan baik, dengan kekuatan 2x110 yang bisa memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera.
Hal ini diungkapkan Manager Unit Pelaksana Kontruksi PLTU Tenayan Raya, Sugiharto saat melakukan peninjauan progres pengerjaan PLTU Tenayan Raya, Sabtu (23/4) kemarin ke lokasi PLTU Tenayan Raya.
Dijelaskan Sugiharto yang juga didampingi Manager Umum & SDM PLN Riau Kepri Dwi Suryo Abdullah, direncanakan di Mei nanti, PLTU Tenayan akan melakukan uji coba sinkronisasi ke jaringan walaupun daya yang masuk ke jaringan masih belum akan dijual. "Pada sinkron test, jika terjadi trouble dan harus dimatikan mesinnya, maka, masih bisa dilakukan pemutusan data ke jaringan," terang Sugiharto.
Untuk tahapan sinkron ini direncanakan dilakukan pertengahan Mei. "Karena setelah tahapan steam blow ini kita masih akan membongkar pipa-pipa steam blow dan kita masih akan melakukan pemasangan permanen pipa sehingga membutuhkan waktu 7-10 hari untuk selanjutnya memasuki tahap load rejection," jelasnya.
Begitupula di Juni, ditambahkannya, PLTU Tenayan akan melakukan reability test. Yaitu sudah mulai uji coba dengan masuknya daya 80 persen dari optimal capacity ke jaringan selama 30 hari tanpa terputus.
"Jika reability test sukses dilakukan, selanjutnya akan dilakukan Performance test yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Performance test atau komersil test dilakukan untuk mengetes dan menguji dengan kekuatan penuh sebesar 110 MW pada kondisi maksimum," terangnya.
"Pada bagian ini, daya sudah akan dipasok dan sudah akan dijual kepada pelanggan PLN. Diharapkan dengan penambahan dua unit ini bisa membantu penguatan daya khususnya di Sumatera, agar tidak ada lagi terjadi defisit listrik,"
Disinggung mengenai besaran daya yang bisa dirasakan masyarakat diawal penyaluran daya oleh PLTU, Sugiharto mengatakan untuk percobaan tahap awal (tahap sinkron) daya yang diberikan mulai dari 30 persen sampai 80 persen, namun jika memungkinkan akan mencapi 100 persen.
"Namun ini semua tergantung kondisi sistem. Artinya kita perlu setting-seting dari sisi pengaman maupun dari sistem pembangkit itu sendiri sehingga kita bisa mencapai tahap 100 persen.
Nah, kalau sudah bisa mencapai 100 persen ini akan kita shut down lagi untuk mempersiapkan tahapan selanjutnya yakni tahap Load Rejection. Tahapan ini adalah pemberian beban mulai dari 50 persen hingga 100 persen. Itu akan kita lepas secara tiba-tiba, kalau sudah berhasil baru kita akan memasuki tahapan selanjutnya," terangnya.
Di kesempatan yang sama Dwi juga menjelaskan pihaknya masih menunggu kesiapan dari pembangkit PLTU Tenaya Raya. Hal ini guna mendapat dukungan daya, sehingga menutupi terhadap kekurangan atau defisit listrik yang terjadi.
Dijelaskannya, keberadaan PLTU Tenayan Raya tersebut diharapkan bisa membantu mengalirkan listrik melalui sistem150 KV di Teluk Lembu.
"Dengan beroperasinya kedua unit dengan kekuatan 2x110 tersebut bisa menambah kekuatan daya 150 KV, yang saat ini sedang mengalami defisit karena adanya pembangkit yang mengalami gangguan," paparnya. ***