Pasokan Berkurang, Harga Minyak Naik
NEW YORK (riaumandiri.co)-Harga minyak mentah dunia naik pada akhir pekan ini. Kenaikan ini dipicu sentimen pasar yang berubah lebih optimis, ditandai kemungkinan berkurangnya pasokan minyak global.
Seperti dilansir, Sabtu (23/4), minyak mentah berjangka Brent naik 1,3 persen kelevel USD45,11 barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 1,3 persen menjadi USD43,73 barel.
Kedua kontrak minyak tersebut melonjak sekira 3 persen selama sesi perdagangan. Reli ini dibatasi oleh profit taking menjelang akhir pekan, kata pedagang.
Menurut para pedagang, konsumsi bensin yang kuat di Amerika Serikat, meningkatkan tanda-tanda penurunan produksi di seluruh dunia dan ladang minyak padam telah didukung kembali ke investasi di sektor ini.
"Reli harga minyak saat ini didorong oleh sentimen pasar yang semakin yakin bahwa yang terburuk sudah berakhir dan proses rebalancing pasar minyak dunia sudah bermain," kata Partner Senior di Institut Manajemen Energi, Dominick Chirichella, di New York.
Tercatat, harga minyak Brent melonjak 4,5 persen pada minggu ini dan minyak mentah AS naik 8,4 persen. Minyak mentah naik lebih dari dua-pertiga sejak 2016 posisi terendah antara Januari dan Februari.
Pedagang juga menunjuk impor minyak mentah yang kuat untuk China pada bulan Maret karena harga pendukung.
Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa pasar minyak masih jauh dari keseimbangan pasokan dan permintaan.
"Sementara reli baru-baru ini memiliki potensi untuk menjalankan lebih ke atas, kami percaya bahwa itu belum didorong oleh pergeseran berkelanjutan dalam fundamental," kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan kepada klien.
Meskipun terjadi reli pada harga minyak, pasar minyak tetap kelebihan pasokan sekira 1 juta hingga 2 juta barel minyak mentah.
Hal ini dikarenakan sedang dipompa keluar dari tanah setiap hari lebih dari permintaan, meninggalkan tangki penyimpanan di seluruh dunia diisi sampai penuh dengan bahan bakar yang tidak terjual. (okz/dar)