Puskesmas Bagansiapiapi Temukan Satu Kasus DBD
BAGANSIAPIAPI(riaumandiri.co)-Memasuki musim kemarau biasanya masyarakat sangat rentan diserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan penyakit kulit. Namun, akibat cuaca tidak menentu dan sering diselingi dengan hujan, penyakit Demam Berdarah Dengue juga mengancam warga.
"Pergantian musim tidaklah bisa kita jadikan sebagai patokan terhadap penyakit yang akan ditimbulkan. Salah satu contoh, baru- baru ini kita menemukan warga yang positif diserang penyakit DBD dan telah dirawat di RSUD Dr RM Pratomo, Bagansiapiapi," kata Kepala Puskesmas Bagansiapiapi, Dr Erwinto, Selasa (19/4), di ruang kerjanya.
Dikatakannya, satu kasus DBD itu ditemukan di Jalan Satria Tangko, Kepenghuluan Bagan Jawa, Bangko. Agar masyarakat lainnya tidak ketularan dengan penyakit yang berbahaya tersebut, pihak Puskesmas telah melakukan pengasapan (fogging) dan penaburan abate di sumur warga sekitar.
"Begitu ditemukan adanya warga yang diserang DBD, kita langsung melakukan pengasapan dan penaburan bubuk abate di sumur warga, dengan melakukan koordinasi ke Dinas Kesehatan (Diskes) Rohil. Korban sudah positif menderita penyakit DBD dan saat ini sedang dirawat secara intensif oleh pihak RSUD Dr RM Pratomo, Bagansiapiapi," kata Erwinto.
Untuk warga yang menderita penyakit Ispa dan kulit berupa gatal-gatal akibat musim kemarau menurut Erwinto, jumlahnya cukup banyak. Namun, setiap warga yang datang ke Puskesmas telah kita berikan obat. "Bagi warga yang diserang berbagai penyakit, silahkan datang ke Puskesmas.
Kita siap membantu secara medis dengan kemampuan yang kita miliki," pesannya.
Diakui Erwinto, sejauh ini pihaknya untuk mencegah penyakit DBD tetap mengambil langkah dengan cara melakukan fogging dan penaburan bubuk abate di rumah warga yang menderita DBD dan sekitarnya. "Fogging dan penaburan bubuk abate ini tetap dilakukan jika penderita memang sudah positif menderita penyakit DBD," terangnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyrakat, agar tetap senantiasa menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak berkembang biak dengan cara menutup bak air, menguras bak mandi serta menguburkan barang-barang bekas yang bisa membuat nyamuk berkembang biak. "Jagalah kebersihan lingkungan, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati," pesan Erwinto.***