Suparman dan Harris Batal Dilantik
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Rencana pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk Kabupaten Rokan Hulu dan Pelalawan, yakni Suparman dan HM Harris, akhirnya batal dilaksanakan.
Padahal, sesuai jadwal, seharusnya prosesi pelantikan digelar hari ini (Selasa, 19/4) di Gedung DPRD Riau.
Pembatalan itu menyusul keputusan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Senin (18/4) kemarin. Menurut Menteri Tjahjo Kumolo, pelantikan dua kepala daerah itu ditunda hingga Gubernur Riau definitif dilantik.
“Saya sudah informasikan pembatalan pelantikan dua bupati di Riau besok (hari ini, red) kepada Plt Gubernur sejak siang tadi. Pelantikan kepala daerah di Riau ditunda sampai Gubernur Riau definitif dilantik,” ujar Mendagri, Senin tadi malam.
Keputusan itu tentu saja mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, hingga Senin siang kemarin, berbagai persiapan untuk pelantikan dua kepala daerah terpilih hasil Pilkada serentak itu, sudah dilakukan di Gedung DPRD Riau. Ruang rapat utama juga sudah disulap untuk dijadikan tempat pelantikan.
Tidak hanya itu, undangan pun telah disebar. Bahkan di sekitar Gedung DPRD Riau, telah terpajang karangan bunga berisikan ucapan
Suparman
selamat atas pelantikan tersebut. Bahkan berbagai persiapan lainnya seperti pengaturan arus lalul lintas di sekitar lokasi pelantikan, juga telah disiapkan secara matang oleh Polresta Pekanbaru.
Beberapa hari sebelumnya, kabar perihal ditundanya pelantikan tersebut sebenarnya sudah beredar. Namun hanya ditujukan kepada Bupati Rohul terpilih, Suparman. Hal itu seiring dengan statusnya yang telah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap APBD Riau.
Adanya keputusan Mendagri yang akhirnya ikut membatalkan pelantikan terhadap HM Harris, otomatis membuat banyak pihak terkejut. Apalagi, sebelumnya sama sekali tidak pernah beredar informasi yang menyebutkan pembatalan terhadap Harris, untuk memimpin Pelalawan pada periode kedua kali ini.
Pembatalan pelantikan itu, juga diakui Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Dodi Riatmaji saat dihubungi Senin tadi malam. Meski sebelumnya sempat mengatakan tidak pembatalan, Dodi akhirnya membenarkan informasi itu.
Dikatakan, pembatalan tersebut disampaikan melalui telepon kepada Pemprov Riau.
"Saya rasa melalui telepon saja pembatalannya," ujar Dodi, melalui pesan singkatnya.
Rupanya, informasi tentang pembatalan pelantikan juga telah beredar di DPRD Riau. Seperti dituturkan Wakil Ketua DPRD Riau, NOviwaldy Jusman, pihaknya mengaku sudah mendapat informasi tersebut, tapi belum dapat laporan resmi dari Sekretaris Dewan.
“Informasi yang berkembang seperti itu, tapi saya belum dapat laporan resmi dari Sekwan,” ujarnya.
Gelar Pertemuan
Tak ayal, keputusan Mendagri tersebut langsung mendapat respon dari Pemprov Riau. Pada Senin malam, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman didampingi Asisten I Sedaprov Riau, Ahmadsyah Harrofie dan Asisten II Masperi.
Ikut hadir dalam pertemuan HM Harris, Suparman serta sejumlah politikus Partai Golkar Riau, menggelar pertemuan tertutup di Rumah Makan Patin HM Yunus, Simpang Tiga.
Pertemuan itu untuk membahas perihal dibatalkannya pelantikan dua kepala daerah tersebut. Dalam kesempatan itu, Pemprov Riau dikabarkan terus berupaya melakukan lobi ke pemerintah pusat, supaya pelantikan bisa tetap dilaksanakan. Namun hingga pertemuan berakhir Selasa dini hari tadi malam, keputusan Mendagri tetap tak bisa diubah.
Sekitar pukul 23.35 WIB, Suparman tampak keluar dari pertemuan. Sambil berlalu, Suparman membenarkan adanya pembatalan pelantikan tersebut. Namun demikian, ia mengaku masih menunggu kepastian dari Plt Gubri.
"Tidak jadi pelantikan. Tanya saja langsung ke Plt Gubri, dia yang punya hak," ujarnya.
Saat dikonfirmasi ulang, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman belum bisa memberikan kepastian terkait pembatalan tersebut. Andi Rahman, demikian panggilan akrabnya, kemudian menuturkan, pembatalan pelantikan itu baru diketahuinya pada Senin sore kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah menerima informasi itu, pihaknya kemudian mengadakan rapat bersama Bupati terpilih Suparman dan HM Harris, untuk membahas hal itu. "Belum bisa saya pastikan, nantilah kami masih rapatkan lagi," ujar Plt Gubri.
Dikatakan, pihaknya belum bisa memastikan karena menunggu kepastian dari Mendagri dengan adanya surat resmi secara tertulis. "Sabar ya, ni kita juga masih menunggu," tutup Plt Gubri.
Setelah beberapa saat, Asisten I Setdaprov Riau, Ahamadsyah Harrofie, akhirnya memastikan batalnya pelantikan dua kepala daerah terpilih tersebut. Kepastian itu disampaikan Mendagri melalui Dirjen Otonomi Daerah, Soni Sumarsono, melalui radiogram yang diterima Pemprov Riau, Senin malam kemarin sekitar pukul 23.00 WIB.
"Intinya Pemprov Riau sudah siap menyelenggarakan pelantikan kedua Bupati terpilih. Namun malam ini (tadi malam) menerima radiogram dari Mendagri, untuk sementara pelantikan ditunda," ujar Ahmadsyah.
Dijelaskan Ahmadsyah, untuk mengisi kekosongan pimpinan di Pemerintahan Provinsi akan diisi sementara oleh Sekretaris Daerah Rohul sebagai Pelaksana Harian (Plh), sampai pelantikan Bupati terpilih definitif dilantik.
"Jadi besok (hari ini, red) akan kita serahkan SK kepada Sekda Rohul untuk menjalankan tugas sehari-hari. Untuk itu Pemprov Riau meminta maaf kepada pemangku kepentingan baik dari Rohul maupun Pelalawan, tokoh masyarakat, mari jaga keamanan jangan sampai terjadi gejolak. Kita jaga sama-sama kondisi aman," harap mantan Pj Bupati Bengkalis ini. ***