Diguyur Hujan, Pekanbaru ‘Berkuah’
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Setelah diguyur hujan yang turun sejak Minggu (17/4) subuh, Kota Pekanbaru langsung ‘beerkuah’.
Sejumlah kawasan langsung digenangi air dengan ketinggian bervariasi. Salah satu kawasan yang paling parah ditimpa banjir, adalah kawasan wisata Pasar Bawah. Di tempat ini, genangan air di bagian basement gedung mencapai satu meter lebih. Akibatnya, aktivitas pedagang di lantai itu pun lumpuh total.
Dari pantauan lapangan, genangan air juga tampak terjadi di beberapa kawasan lain, seperti daerah Panam, kawasan kota dan beberapa daerah lainnya. Namun pada sore hari, genangan itu sudah banyak berkurang. Kondisi ini seolah menunjukkan guyonan yang menyebutkan Pekanbaru Kota ‘berkuah’, tampaknya belum bisa dilepaskan.
"Basah semua, tahun ini yang parah, tak ada jual beli mana mau orang beli kayak gini, kalau begini terus pasar ini bisa kembali berganti nama, dulunya Pasar Bawah sekarang pasar wisata, sekarang pasar wisata jadi pasar airmata. Tolonglah pemerintah tanggap dengan nasib kami ini," ujar salah seorang pedagang, ketika ditemui di basement Pasar Bawah, Minggu pagi kemarin.
Diguyur
Sementara pedagang lainnya, menuturkan banyak barang milik pedagang yang basah, karena terlambat dievakuasi. Air bisa merembes masuk ke dalam basement, karena lokasi lantai yang memang lebih rendah dari badan jalan.
"Airnya merembes masuk ke dalam sejak subuh tadi. Karena masih pagi, banyak pedagang yang belum datang, makanya ada yang tak sempat evakuasi dan jualannya pada basah semua," ujarnya.
Hingga Minggu sore kemarin, tiga unit penyedot air milik Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Pekanbaru, tampak terus beroperasi di pasar bersejarah itu. Namun demikian, genanan air masih saja tampak di mulai dari badan jalan hingga lantai basement pasar.
Beberapa petugas dari BPBPK dibantu pengelola pasar tampak masih melakukan penyedotan dari dua sisi jalan masuk pasar yakni, Jalan Akbar (pintu utara) dan Jalan Moh Yatim yang disiagakan dua unit mobil penyedot. Ditambah satu unit mobil disiagakan di Jalan Akbar. Sementara para pedagang sibuk memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
Menurut Kepala BPBPK Kota Pekanbaru, Burhan Gurning, pihaknya mengerahkan 30 orang anggota untuk menyedot genangan air tersebut, lalu dialirkan menuju Sungai Siak. Pihaknya menilai, tergenangnya air di lantai dasar pasar itu akibat saluran air yang mengarah ke drainase tersumbat.
"Kalau lancar pasti air tak tergenang. Kita juga menyebar puluhan petugas di beberapa titik banjir. Seperti di Jalan Suka Karya, Ahmad Yani, Dharma Bakti dan di sekitar Sungai Batak Kecamatan Tenayan Raya," terangnya.
Sepinggang Orang Dewasa
Genangan air yang cukup tinggi juga terjadi di Jalan Dwikora, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sail. Di kawasan ini, puluhan rumah warga terendam air yang tingginya hingga sepinggang orang dewasa. Akibatnya, warga pun disibukkan dengan menguras air dan memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih aman.
"Hancur Bang, tiap hujan saja selalu begini, kami tak bisa jualan, TV kami saja terendam, dagangan harian hanyut semua ke Sungai Sail. Ini sudah banjir kedua setelah minggu kemarin, tapi tidak separah ini," ungkap Wiwid, salah seorang ibu rumah tangga di kawasan itu, bersama warga lain.
Terkait hal itu, Lurah Sukamulya, Rosmiati, mengatakan, Pemko Pekanbaru sudah berencana untuk membuat parit tapi masih berupa galian saja. Atas musibah itu, Rosmiati justru menyebut sudah memperingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Hujannya memang lebat, saya lihat beberapa parit banyak tersumbat, jadi bagaimanalah lagi kan, saya selaku lurah berharap agar masyarakat tidak membuang sampah kedalam parit. Mengenai kerugian materi, kita akan carikan solusi. Tapi kita lihat dululah nanti, Senin,(18/4), kalau memang banyak kerugian, kita akan minta bantuan Dinas Sosial. Senin, nanti akan kami pantau dan data warga yang terkena banjir itu," kata Rosmiati.
Sementara itu Camat Sail, Tri Seprana Putra, saat dikonfirmasi hanya mengatakan, pihaknya akan mengungsikan warga ke tempat yang lebih aman seperti musala dan tempat lain.
"Nanti akan kita ungsikan ke musala, bila ada yang sakit, nanti kita bantu obat- obatan kerjasama dengan Puskesmas, nanti kita pantau," ujarnya.
Timbulkan Kemacetan
Tak hanya itu, genangan air cukup parah juga terjadi di kawasan Panam. Saking tingginya genangan air, arus kendaraan sempat terganggu. Para pengendara memilih untuk menghindari badan jalan yang genangan airnya tinggi, supaya kendaraan mereka tidak mogok.
Beberapa kawasan yang terendam antara lain Simpang Tabek Gadang, Jalan Balam Sakti, sekitar Kantor Lurah Simpang Baru, Kutilang Sakti hingga Simpang Empat Pasar Pagi. Air tak hanya merendam badan jalan, namun ada yang memasuki rumah warga.
Dari pantauan lapangan, air jadi tergenang karena saluran yang ada tidak mampu mengalirkan air secara maksimal.
"Memang kondisinya parah di sini. Jangankan hujan lebat seperti tadi, kurang dari itu saja sudah bisa membuat jalan di sini jadi terendam. Ini sudah lama terjadi," ungkap Ani, warga Jalan Balam Sakti.
Pihaknya berharap, pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan itu. Sebab, genangan air di kawasan itu sebenarnya sudah sangat lama terjadi. Namun hingga saat ini belum tampak ada penanganan serius dari Pemko Pekanbaru. (her, mg4)