Kopassus Diminta Tingkatkan Integritas
jakarta (riaumandiri.co)- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono meminta anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk meningkatkan integritas, loyalias, dan moralitas agar menjadi prajurit profesional.
"Saat ini ancaman di negeri kita semakin kompleks seperti radikalisme dan terorisme. Karenanya, prajurit harus meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi hal tersebut," kata Mulyono saat memberi amanat pada upacara Hari Ulang Tahun ke-64 Kopassus di Markas Kopassus, Jakarta, Sabtu (16/4). Peningkatkan teknik tersebut diperlukan karena teknik militer konvensional dirasa kurang efektif untuk menghadapi ancaman keamanan saat ini.
Dia mengatakan jika anggota Kopassus dapat menjaga profesionalisme dan integritas, rakyat akan mencintai dan percaya kepada Kopassus.Kopassus juga siap jika diminta bantuan untuk menyelamatkan sandera WNI yang masih ditawan Kopassus kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
"Saat ini masih diupayakan negosiasi, namun jika Kopassus dibutuhkan, kami siap," kata dia. Dia juga meminta anggota kopassus untuk menjaga diri, keluarga dan lingkungannya dari ancaman sosial. "Saya minta para anggota menjaga diri, keluarga dan lingkungan dari ancaman narkoba, penyakit sosial, radikalisme serta terorisme, agar dicintai oleh rakyat," kata dia.
Berbagai torehan tinta emas sudah dilakukan oleh korps baret merah. Selain pembebasan Pesawat Wolya 28 Maret 1981 dan berbagai operasi lainnya di Papua dan lainnya ada satu lagi prestasi Kopassus yang cukup menarik untuk dikenang. Pada tahun 1997 tiga anggota Kopassus berhasil mencapai puncak Everest, Kathmandu, Nepal.
Prestasi tersebut dicapai oleh tiga anggota Kopassus Lettu Iwan Setiawan, Sertu Mussirin, dan Pratu Asmudiono. Pada waktu itu belum banyak orang Indonesia yang berhasil mencapai puncak tertinggi di dunia. Lahir di khatulistiwa yang panas, dan tanpa punya pengalaman mendaki gunung es, mereka berhasil mengatasi tantangan maut untuk mencapai puncak.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) amat menentukan," kata Danjen Kopassus Mayjen Prabowo saat itu, dikutip pada Sabtu (16/4) 2016.
Sebagai anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) mereka membuktikan prestasi dunia. Presiden Soeharto pun menerima anggota tim ekspedisi pendakian ini di Istana Merdeka pada 30 Mei 1997. Soeharto yang didampingi Pangab Jendral TNI Faisal Tanjung, Kasad Jendral TNI R Hartono dan Danjen Kopassus Mayjen TNI Prabowo menyatakan kebanggaannya dengan Kopassus atas prestasi tersebut.
Dikesemarakan ulang tahun Kopassus, salah satu mantan Komandan Kopassus, Prabowo Subianto, tidak hadir. "Pak Prabowo saat diundang dia bilang tanggal 16 sedang di luar negeri," kata Kepala Penerangan Kopassus Letnan Kolonel Infanteri Joko Tri Hadimantoyo di Cijantung hari ini.
Joko menuturkan, dalam perayaan kali ini, Kopassus mengundang seribu orang. Tampak di antara Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan; Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu; Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Tito Karnavian; dan mantan Panglima TNI Moeldoko.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan kali ini akan diramaikan dengan demonstrasi kemampuan bela diri Yong Moodo, taekwondo, dan Merpati Putih. Rangkaian acara diakhiri dengan atraksi terjun payung.
Prajurit Kopassus kali ini mendapat hadiah berupa Wind Tunnel Pusdiklatpassus yang akan diresmikan hari ini. Wind Tunnel ini menjadi sarana penunjang fasilitas pendidikan prajurit dalam hal terjun payung.
Dua prajurit terbaik Kopassus juga akan mendapat hadiah kali ini. Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo akan memberikan potongan tumpeng kepada Sersan Kepala Zulkarnain yang berhasil merangkul tokoh separatis gerakan bersenjata Papua dan Sersan Satu Dessy yang menjuarai pelbagai kejuaraan terjun payung.(mic/rep/tpc/dar)