Ekonom: Seluruh Mata Uang Regional Melemah
JAKARTA (riaumandiri.co)-Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (14/4) nilai tukar rupiah melemah 0,17 persen atau 22 poin ke posisi Rp13.180 per dolar AS. Sebelumnya, berdasarkan Bloomberg Dollar Index, nilai tukar rupiah dibuka melemah sebesar 0,57 persen atau 75 poin di13.233 per dolar AS pada pagi hari tadi. Sedangkan pada Rabu (13/4), rupiah ditutup melemah 43 poin atau 0,33 persen ke Rp13.158 per dolar AS.
Ekonom dari Bank BCA David Sumual menjelaskan, pelemahan rupiah dipicu oleh faktor eksternal. Apalagi, bukan hanya rupiah yang melemah, melainkan juga semua mata uang regional.
"Saya lihat sih memang ada beberapa hal ya, terutama sih eksternal. Bank sentral Jepang mengumumkan akan menambah stimulus dan akan mengubah suku bunga lagi, harga minyak kecenderungan turun, masih banyak ketidakpastian," jelasnya.
Sehingga hal ini berpengaruh ke mata uang regional, bukan hanya rupiah. Sementara dari faktor domestik, ia menilai, pemberitaan mengenai reverse repo akan dijadikan sebagai acuan, tidak menjadi sentimen pelemahan rupiah.
"Tidak ada hubungannya dengan reverse repo, karena semua melemah. Kecuali kalau rupiah saja melemah. Bahkan banyak yang melemah, New Zealand 0,8 persen, Korean Won 1,1 persen. Kita kan cuma sekitar 0,50," katanya.(rep/mel)