Presiden Setuju Tambah Anggaran Sumbar
PADANG (riaumandiri.co)-Presiden Joko Widodo menyetujui penambahan alokasi anggaran yang diajukan Gubernur Irwan Prayitno untuk pembangunan di Sumatera Barat, terutama infrastruktur jalan. Penambahan anggaran itu akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, dan APBN 2017.
Rencana penambahan dana untuk Sumbar tersebut disampaikan Presiden Jokowi kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di sela-sela acara Sail Komodo 2016, di Padang, Selasa (12/4). Pada hari yang sama, Presiden juga membuka Multilateral Naval sExercise Komodo (MNEK) 2016 di Mako Lantamal II, Teluk Bayur, Padang.
Presiden Menurut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, penambahan anggaran tersebut akan digunakan untu pembangunan infrastruktur jalan lintas Padang-Pesisir Selatan. Pembangunan ini untuk mendukung program kerja Pemerintah Provinsi, dalam pengembangan wisata kawasan Mandeh, pengembangan ekonomi kerakyatan sepanjang lintas pesisir, dan sebagainya.
Selain itu, tambahan dana bagi Provinsi untuk mempercepat pembangunan jalan lintas Padang- Sicincin dan ke Bukittinggi-Pekanbaru.
Program ini adalah lanjutan program Gubernur di periode 2010-2015. “Bapak Jokowi akan memasukkannya dalam Peraturan Presiden (Perpres),” kata Irwan Prayitno.
“Jika kita berhasil menjalankan kepercayaan Pemerintah Pusat dengan adanya beberapa insentif ini, tentu ke depannya alokasi dana tambahan dari Pusat, akan terus diberikan dan diperhatikan. Mari kita pupuk mental dan etos kerja yang baik, menjunjung tinggi harkat martabat nama baik pribadi dan Ranah Minang ini,” kata Irwan Prayitno dikutip dari facebooknya.
Kerja Keras Sementara itu, saat membuka Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 di Mako Lantamal II, Teluk Bayur, Padang, Presiden Joko Widodo mengajak semua elemen untuk bekerja keras membangun poros maritim di Indonesia. Presiden menilai di laut tersimpan harapan, di laut tersimpan kejayaan yang selama ini terpunggungi.
"Ayo ke laut, karena di laut tersimpan harapan, karena di laut tersimpan kejayaan. Banyak ombak banyak kehidupan," ajaknya.
Tampak mendampingi Presiden, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Ade Supandi, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Acara ini dihadiri pula oleh Menteri Koordinator bidang Maritim Rizal Ramli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti dan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan.
Dikatakan Jokowi, sudah terlalu lama bangsa Indonesia memunggungi laut. "Padahal di laut tersimpan masa depan," ungkapnya di depan para Duta Besar (Dubes) dari 36 negara, menteri kabinet kerja, Panglima TNI, KSAL, Gubernur Sumbar dan Forkopimda Sumbar.
Untuk itu ujarnya, semua harus bekerja keras untuk membangkitkan kembali budaya maritim Nusantara, menjaga sumber daya laut. "Membangun infrastruktur, konektifitas maritim, membangun pertahanan maritim, diplomasi, dan pertahanan maritim," tandasnya.
Dalam kesempatan itu Presiden juga melakukan penekanan bel tanda dibukanya MNEK 2016. Negara-negara yang hadir antara lain Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, kanada, Chile, Kolumbia, China, Inggris, Perancis, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Kuwait, Laos, Malaysia, Mexico, Myanmar, Netherland, Selandia Baru, Pakistan, Peru, Filipina, Papua Nugini, Qatar, Rusia, Singapura, Saudi Arabia, Srilangka, Thailand, USA, Timor Leste, dan Vietnam.
Setelah membuka MNEK 2016 di Lantamal II Teluk Bayur Padang, Presiden Jokowi meresmikan Monumen Merpati Perdamaian di Pantai Muaro Lasak Padang tepat pukul 12.25. Peresmian tersebut dihadiri oleh angkatan laut dari 35 negara. (h/isr/met/ows)