Perlu Kerja Sama Pendidikan di Seluruh Asia
Pekanbaru(riaumandiri.co)-Guna memperkuat posisi Sumber Daya Manusia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, sejumlah perguruan tinggi di Asia Tenggara membentuk kerjasama, dalam pendidikan.
Peran perguruan tinggi selain mendidik juga untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itulah, perguruan tinggi dituntut untuk menjalankan tanggung jawabnya secara sosial.
Kerjasama tersebut dibahas dalam seminar pendidikan, yang ditaja oleh lembaga pendidikan Wide School, dengan tema, "Pendidikan tinggi yang lebih bermanfaat", yang dihadiri perwakilan dari perguruan tinggi, Kolej University Islam Melaka (KUIM). Di antaranya, Prof Madya Dr Mohd Fadhil bin Mohd Idri, Izdihar bin Yusof, Norsalman bin Mohd Nor.
Hadir juga sebagai pembicara kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, dan dari Universitas Lancang Kuning, Direktur Wide School Wide Wirawati, dan perwakilan perguruan tinggi, Mahaiswa dan guru-guru, Minggu (10/4), di Hotel Alpa, Pekanbaru.
"Komunitas masyarakat di ASEAN ini bergerak dengan cepat. Untuk itulah kita perlu memberikan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia, terutama di Riau ini. Bukan hanya kerjasama di dalam negeri, tetapi juga dengan perguruan tinggi negara lain," ujar Direktur Wide School, Wide Wirawati.
Dijelaskan Wide, yang juga anak dari tokoh Pendidikan Riau, Soemardi Taher ini, kerjasama ini menjadi landasan yang penting untuk dapat memperkuat dukungan perguruan tinggi atas berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah di berbagai negara dalam menghadapi beragam persoalan yang dihadapi, termasuk dalam menghadapi MEA.
"Bersaing dengan masyarakat ASEAN yang lain tentu menjadi pekerjaan yang berat bagi kita. Kita bebas untuk masuk kenegara ASEAN untuk mencari pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keahlian kita. Begitu juga sebaliknya bagi masyarakay dari negara Asean lainnya juga memiliki kesempatan masuk ke Indonesia.
Jangan sampai kita kalah saing dengan negara lain," ungkap Wide.
Namun kata Wide, bagi masyarakat yang ingin maju di negara lain, harus berpedoman pada nilai tradisi serta jati diri yang sekian lama mencerminkan budaya dan adat istiadat dan dalam bersamaan harus lebih aktif dan progresif, jika tidak akan ketinggalan jauh di belakang dibandingkan dengan negara-negara maju.
"Untuk itu perlu kerjasama peningkatakan pendidikan bersama negara lain yang ada di Asia ini. Bisa saja kita menimba ilmu di negara yang lebih maju," tambahnya.
Sementara itu, Timbalan naib canselor Akademik, penyelidikan dan inovasi KUIM, Prof Madya Dr Mohd Fadhil bin Mohd Idris, mengatakan, peluang pendidikan tinggi dan mandat apa yang telah disampaikan pada pendidikan di Malaysia, telah memberikan pendidikan bagaimana membantu pembangunan negara dalam hal tenaga kerja, dan pengetahuan melibatkan sektor swasta di Malaysia.
"Di KUIM bukan hanya menyediakan prasara pendidikan yang lengkap, tapi juga memberikan tumpuan kerja bagi para mahasiswa. Mereka diberikan inovasi untuk meningkatkan keusahaan. Dalam era ekonomi sekarang ini peningkatan pendidikan sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang andal," ujar Profesor Fadhil.
Dijelaskan Fadhil, KUIM sendiri telah menjalin kerjasama Pendidikan dengan berbagai negara yang ada di Asia, seperti, Singapura, Thailand, Kanana, Australia, termasuk dengan Indonesia. Dan khusus di Riau KUIM bekejasama melalui lembaga Pendidikan Wide School, yang akan mengirimkan mahasiwa dari Riau untuk menimba ilmu di KUIM.
"Untuk kerjasama dengan Riau, kita akan mencoba mewujudkan produk pendidikan menggunakan modul pengajaran yang sama. Proses penilaian akan dinilai oleh KUIM yang diiktirafkan dengan pihak yang bekerjasama, sebelumnya kami juga sudah kerjasama seperti negara Singapura, Kanada, Australia dan negara lainnya. Peluang kerja bagi tamatan KUIM cukup besar, dengan adanya kerjasama ini," ungkapnya.
Program pendidikan yang telah dikerjasamakan diantaranya, Sarjana Muda Psikologi, Diploma Pengurusan dan Pentadbiran Islam, Diploma Pengajian Islam dengan Pembangunan Sumber Manusia, Diploma Undang-undang dan Syariah, Diploma Kaunseling, Diploma Kewangan Syariah, Diploma Syariah Islamiyyah, dan Diploma Usuluddin.
Di tempat terpisah, Kadis Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, mengapresiasi bentuk kerjasama yang telah dijalin antara kedua negara. Pihaknya sendiri akan membuat rancangan untuk mengunjungi KUIM, untuk melihat langsung prasarana dan fasilitas yang ada di KUIM.
"Akan kita coba untuk melihat lebih dekat program pendidikan yang ada disana. Tidak ada salahnya kita berusaha untuk meningkatkan SDM dalam upaya peningkatan prospek pendidikan," kata Abdul Jamal.
Dikatakan Abdul Jamal, dulu orang Malaysia yang menimba ilmu ke Indonesia, dan sekarang orang Indonesia menimba ilmu ke Malaysia. Namun masih ada timbal balik antara kedua negara denan menjalin kerjasama dibidang pendidikan.
"Riau dan Malaysia tetangga serumpun, jarak menuju Malaysia dan sebalikya baik melalui lautndan udara hanya hitungan jam saja.
Tidak ada salahnya membuka diri untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan ada nilai tambah," katanya. Selain acara seminar Pendidikan juga diadakan lomba menulis untuk tingkat SMA. Lomba menulis ini diikuti sebanyak 25 siswa-siswi se Kota Pekanbaru. Tema yang diangkat tentang "Pemimpin dan hati nurani".
Para pemenang lomba menulis ini akan di berikan reward dari lembaga pendidikan Wide School. EMpat penulis terbaik akan mendapatkan uang pembinaan, dan setifikat. Selain itu karya tulis seluruh pemenang akan dibukukan sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam mengikuti lomba menulis ini. (nur)