Plt Gubri: Ikuti dengan Jujur dan Disiplin
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Mulai hari ini (Senin, 4/4) sebanyak 78.960 siswa SMA sederajat di Riau, akan mengikuti ajang Ujian Nasional. Para siswa tersebut berasal dari 1.015 sekolah. Sedangkan jumlah total ruangan yang akan digunakan sebanyak 4.730 ruang.
Terkait hal itu, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, mengimbau para siswa untuk selalu fokus dan menyiapkan mental dalam mengisi soal-soal Ujian Nasional (UN) tersebut.
"Fokus dan siapkan mental dalam menghadapi UN ini, ikuti petunjuk-petunjuk yang sudah disiapkan dalam menjawab pertanyaan. Ikuti ujian nasional ini dengan baik, jujur dan disiplin," ujar Plt Gubri mengingatkan para siswa, Minggu (3/4).
Para siswa juga diminta tidak terlalu tegang dan tidak perlu khawatir berlebihan.
Plt Gubri
Namun mereka harus manfaatkan tantangan ini secara sungguh-sungguh sebagai kesempatan bercermin tentang apa yang sudah diraih dan apa yang perlu dilakukan ke depan.
"Istirahatlah yang cukup, dan lakukanlah hal yang biasa dilakukan dalam menghadapi ujian. Percaya diri dan bersungguh-sungguh, serta selalu berdoa, semoga sukses," ungkap Pt Gubri.
Untuk UN tahun ini, diikuti sebanyak 36.268 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), 9.025 siswa Madrasah Aliyah (MA) dan 13.685 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selain itu, UN kali ini juga diikuti 9 siswa SMA LB 9 siswa, dan dari Paket C sebanyak 6.083 siswa.
Sedangkan dari jumlah sekolah, untuk SMA sebanyak 378 sekolah, MA 257 sekolah, SMA LB 5 sekolah, SMK swasta 205 sekolah dan paket C sebanyak 156 sekolah.
Untuk UN tahun ini sebagian sekolah ada menggunakan ujian berbasis kertas dan juga berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT).
Sekolah yang menggunakan sistem CBT tercatat sebanyak 17 SMA dan 40 SMK. Di KOta Pekanbaru, sekolah yang mengikuti sistem ini antara lain tercata sebanyak 8 sekolah, Dumai 5, Kampar 2, Indragiri Hulu 1 dan Siak 1 satu sekolah . Sedangkan untuk SMK di antaranya, Kota Pekanbaru 15 SMK, Dumai 7, Kampar 1, Inhu 2, Kuansing 2 dan Meranti 3 SMK.
Revolusi Mental
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, mengatakan, saat menjalani UN, diawali berdoa, tetap percaya pada diri sendiri. Jangan lakukan cara-cara yang tidak terpuji sewaktu UN, seperti menyontek atau percaya pada mereka yang menawarkan jawaban.
"Mari kita melakukan Revolusi Mental, tegakkan integritas. Mari berhenti membiarkan kecurangan dan berhenti berbuat curang. Mari kita tetapkan hati kita bahwa mereka yang berusaha mengotori proses pendidikan ini adalah pengkhianat bangsa," ujar Kamsol.
Dijelaskan Kamsol, Kecurangan itu adalah menghkianati jutaan siswa lain yang belajar dengan serius, ratusan ribu guru membimbing siswa belajar dan bekerja dalam sunyi menyiapkan penyelenggaraan UN. Dari dunia pendidikan yang bersihlah membangun bangsa jauh ke depan.
"Melalui momen seperti UN ini kita tunjukkan komitmen kita yang percaya diri, yang tak ragu untuk bercermin dan yang terus bergerak maju ke depan," ungkap Kamsol.
Ditambahkan Kamsol, UN ini tidak menjadi syarat untuk kelulusan Siswa. Kelulusan nanti ditentukan oleh Sekolah dengan menambahkan hasil ujian Sekolah masing-masing.
"UN tidak lagi menentukan kelulusan, namun jangan lengaj dengan ketentuan tersebut. Tetap ikuti UN dengan sebaik-baiknya," katanya.
Sebelumnya, Ketua UN KOta Pekanbaru Nurfaisal melalui Bendahara UN 2016 Nila Resmita menuturkan, sejauh ini persiapan pelaksanaan UN telah berjalan dengan baik. Hingga Kamis (31/3) kemarin, pihaknya telah menerima naskah ujian dari Disdik Riau.
Dikatakan, jumlah soal yang diterima pihaknya sebanyak 218 kotak, yang merupakan soal UN untuk SMA, MA, SMALB, SMK dan Kesetaraan Paket C.
Untuk kota Pekanbaru seluruh soal UN akan dijemput masing-masing sekolah pada pagi saat hari H pelaksanaan UN. Namun sebelumnya panitia akan mengundang sekolah, untuk melakukan pengecekan terkait jumlah soal yang dibutuhkan di sekolah masing-masing.
Dia menambahkan, untuk total keseluruhan peserta UN SMA/MA dan SMK di Kota Pekanbaru tahun ini adalah sebanyak 15.398 peserta dari 117 sekolah. Yakni SMA 57 sekolah, MA 14 sekolah, SMK 50 sekolah dan SMALB 3 sekolah. "Sementara untuk peserta Kesetaraan Paket C berjumlah 1.363 peserta, dan untuk SMALB sebanyak 16 siswa dari 3 sekolah," jelasnya. (nur, nie)