Massa BPI Bubar Paksa Kegiatan Syiah
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Sekitar pukul 22.00 WIB terjadi ketegangan di Sekretariat Badko Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Riau-Kepri di Jalan Melayu Pekanbaru, Jumat (1/4). Puluhan massa yang tergabung Barisan Pemuda Islam (BPI) Riau datang untuk membatalkan kegiatan aliran Syiah yang mendatangkan pembicara tokoh Syiah asal Yogyakarta, AM Syofwan.
Kegiatan bertajuk “Membedah Buku Tentang Fatimah (Putri Nabi Muhammad) tulisan tokoh Syiah Ali Sariati tersebut digelar Massa BPI HMI Pekanbaru, Studi Batas Arus dan Jaringan Aktivis Filsafat Islam (Jaksi) Pekanbaru. Paham yang diusung tersebut yang membuat BPI Riau tak mengizinkan.
“Syiah bukan Islam dan dinyatakan sesat oleh MUI, karena itu kami bertanggung jawab menjaga akidah umat dari bahaya paham berbahaya ini,” tutur Diki perwakilan Front Pembela Islam (FPI) yang di BPI Riau menjadi koordinator lapangan, Sabtu (2/4).
Dipaparkan Diki, selain Pemuda Muhammadiyah, BPI Riau juga terdiri dari organisasi masyarkaat Islam, seperti Front Pembela Islam (FPI) dan lainnya.
Proses pembubaran paksa kegiatan Syiah tersebut juga didukung masyarakat sekitar.Ketua Pemuda RW 13 Kelurahan Sidomulyo Timur M Taher dan beberapa tokoh masyarakat sekitar, termasuk remaja Masjid Arrosyidin.
Karena massa yang datang cukup banyak, sehingga kelompok Syiah yang berencana menggelar kegiatan tak melakukan perlawanan. AM Syofwan sebagai pembicara langsung dibawa ke markas FPI Pekanbaru. Tokoh Syiah tersebut rencananya dipulangkan paksa hari ini karena dijadwalkan juga menjadi pembicara di acara serupa yang digelar di Universitas Islam Riau (UIR).
“Kegiatan ini membuktikan bahwa bahaya Syiah sudah sampai ke Negeri Melayu, Riau. Ini berbahaya. Kita semua harus waspada dan membentengi akidah masyarakat agar tak ikut tersesat,” ujar Diki.
Sementara. Ketua Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Riau-Kepri Munawir Materang mengaku tidak tahu menahu perihal pembubaran paksa yang dilakukan massa Barisan Pemuda Islam (BPI) terhadap kegiatan Syiah, berupa bedah buku yang diselenggarakan Pusat Kegiatan (Pusgi) Badko HMI yang dipimpinnya, di Jalan Melayu Kecamatan Marpoyan Damai.
"Saya tidak tahu. Saya sekarang sakit," kata Munawirlewat terlephon seluler, Sabtu (2/4).
Meski mengaku tidak tahu karena alasan sakit, namun Munawir menyatakan sempat menerima informasi soal kegiatan itu melalui media sosial sehari sebelum kegiatan diselenggarakan.
Munawir juga mengaku tidak mendapat pemberitahuan soal rencana pemakaian tempat (Pusgit Badko HMI) yang dipergunakan untuk kegiatan Syiah.
"Memang ada saya baca di Facebook, tapi saya kira itu cuma bedah buku biasa. Tapi yang jelas saya tidak ada malam itu," ujar Munawir lagi.
Ada pun penyelenggara kegiatan bedah buku yang kebetulan menampilkan tokoh Syiah dari Jogjakarta AM Syofyan tersebut bukan dari Badko HMI, melainkan diselenggarakan Jaringan Aktifis Filsafat Islam (Jaksi) Riau.
"Jadi kebetulan tempat kita dipakai, tapi bukan kita yang menyelenggarakan," ujar Munawir.(rtc/dar)