Danlanud Pastikan Bukan Pengintai
PEKANBARU (riaumandiri.co)- Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi, memastikan drone atau pesawat tanpa awak yang jatuh di Perairan Philip, Kepulauan Riau, bukanlah pengintai.
Menurutnya, kalau melihat bentuknya, drone tersebut merupakan jenis banshee atau sasaran target yang memang bertujuan untuk ditembak jatuh.
Danlanud "Itu, drone target. Memang didesain untuk ditembak jatuh. Kemungkinan untuk diuji coba penembakan alat persenjataan mungkin negara tetangga kita," ungkap Henri Alfiandi di Lanud Roesmin Nurjadi Pekanbaru, Jumat (1/4).
Lebih lanjut, Henri menjelaskan jarak jangkau drone tersebut adalah 100 kilometer, yang berkemungkinan lepas kendali sehingga masuk ke wilayah Indonesia. "Jadi itu drone normal. Itu tidak menjadi permasalahan yang diurgenkan," tambahnya.
Munculnya polemik yang mengatakan kalau drone tersebut merupakan pengintai yang sengaja dilepaskan dan masuk ke teritorial Indonesia, Henri menegaskan kalau hal tersebut tidak tepat dan berlebihan. "Karena itu sudah di tangan kita. Polisi juga akan melihat itu di dalamnya, ada tidak alat yang mencurigakan. Itu (drone pengintai,red) kan perkiraan saja," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Henri menyebut kalau drone jenis banshee tersebut merupakan buatan Inggris, dan hanya dimiliki oleh dua negara di ASEAN, yakni Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Sepengetahuan saya, ada 2 yang miliki di ASEAN, yaitu Malaysia dan Brunei. Ini masih diselidiki untuk dipastikan, siapa pemiliknya," tukasnya.
Henri menyebutkan, Indonesia juga sudah punya drone sejenis yang biasa digunakan untuk latihan. Tujuan dari drone itu merupakan sasaran target untuk ditembak jatuh.
Seperti dirilis media massa, drone merek banshee tersebut ditemukan jatuh di perairan Selat philip, Kepulauan Kepri, Kamis (31/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Kapal terbang mini itu pertama sekali ditemukan oleh Kapten Kapal MV Pintas 9, Lambok Tampubolon. Kemudian benda itu dibawa ke Pelabuhan Batam Center dan dibawa kepolisian setempat untuk diselidiki.
Diselidiki Terkait temuan drone itu, Kepala Dispenarmabar, Komando Armada RI Kawasan Barat, Letkol Laut (KH) Ariris Miftachurrahman, mengatakan drone akan dibawa ke Jakarta untuk diselidiki.
"Pesawat tersebut juga dilengkapi dengan antena, kamera, serta propeler di bagian buritan," ujar Ariris dalam keterangan tertulisnya.
"Meskipun peruntukannya banyak dipakai sebagai target sasaran, namun drone ini dapat juga berfungsi sebagai UAV pengintai dengan kamera. Menurut beberapa sumber, di kawasan Asia Tenggara peralatan ini hanya dimiliki megara Malaysia dan Brunei," papar Ariris.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, drone tersebut sore ini rencananya akan dibawa ke Jakarta dan ditempatkan di Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut (Dislitbangal).
(dod, dtc)