Kabid Diskop: Produk UKM Terkendala Modal
RENGAT (riaumandiri.co)-Produk Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Indragiri Hulu, yang seharusnya menjadi andalan, namun belum berkembang secara luas di pasaran. Ini disebabkan karena kurangnya modal pelaku usaha serta mulai minimnya bahan baku.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Inhu Antoni, menyebutkan, ada beberapa faktor yang menjadi kendala UKM di Indragiri Hulu sulit berkembang. Pertama adalah modal, kedua bahan baku dan pemasaran.
Persoalan modal dialami para pelaku UKM tidak didukung dengan modal besar, sementara instansi pemerintah yang menangani UKM ini hanya memiliki program program pembinaan serta pelatihan dan tidak ada program bantuan dana untuk modal para pelaku UKM.
Faktor lainnya adalah minimnya bahan baku, seperti pembuatan dodol kedondong yang merupakan produk andalan Kabupaten Indragiri Hulu. "Tanaman kedodondong sudah sulit ditemukan, karena masyarakat lebih memilih tanaman lain yang lebih menghasilkan," ujarnya, Kamis (31/3). Faktor lainnya adalah pemasaran.
Menurut Antoni, produk UKM seperti makanan dari industri rumah tangga selama ini hanya mampu dipasarkan di pasar lokal, dan belum mampu di pasarkan secara luas.
Meski demikian, kata Antoni, pihaknya berkomitmen akan terus memasarkan produk UKM Indragiri Hulu ke luar daerah. Ini biasanya dilakukan pada iven promosi daerah, semua jenis produk UKM akan dipamerkan dalam iven tersebut.
Solusi lain buat mengembangkan produksi UKM, juga diperlukan sinergitas antara instansi pemerintah dengan pelaku UKM. Seperti saat ini, ada program prona pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UKM mengurus sertifikat tanah.
Dengan adanya sertifikat tanah, maka pelaku UKM bisa mengajukan peminjaman modal kepada pihak bank. "Kami juga telah mengimbau kepada pihak kecamatan untuk mem permudah pengurusan perizinan bagi pemilik UKM," ungkapnya. (inh/aag)